Typo bertebaran
__Sinar mentari menyinari bumi dan menghilangkan kegelapan dalam waktu yang sudah ditetapkan sejak dulu kala.
Kedua kelopak mata tersebut terbuka dan menampilkan dua netra honey brown yang tampak redup, kedua netranya menelisik sekitar.
Nathan, dirinya menebak jika sekarang sudah pasti berada di rumah sakit. Mengingat sekeliling yang menampilkan corak putih juga lantai marmer putih.
Juga di sofa sebrang tampak seorang tiga remaja yang satunya sudah bisa disebut sebagai pemuda tengah tertidur dengan wajah yang tampak berantakan.
Tanpa nathan sadari jika dirinya tersenyum kecil dan hati mungilnya tersebut terasa tersentuh kala melihat pemandangan seperti ini.
Dirinya tidak sendirian karena ada loka dengan ketiga anaknya yang siap menjadi tempat sandaran baginya sekarang.
Mungkin untuk yang kali ini, sekali saja sekali lagi dirinya mencoba menarug harapan pada orang² asing yang mendadak menjadikannya sebagai bagian keluarga mereka.
--
Terhitung genap 2 hari nathan harus menginap di rumah sakit, meski dirinya mengatakan jika sudah sembuh para anggota smithe tersebut melarangnya untuk pulang dan harus dirawat lagi.
Setelah nathan terbangun, loka tepat masuk dan mendapati bungsunya tersebut telah bangun.
" Masih ada yang sakit? Sebentar ya papa panggilkan dokter ". Loka memberikan usapan lembut pada sang empu membuat nathan merasa nyaman.
Lalu tak lama kemudian dokter tiba setelah loka menekan tombol yang ada, dan dokter tersebut segera mengecek kondisi nathan.
" Kondisi tuan muda sudah membaik, namun perlu masa istirahat lagi setidaknya dua hari sebelum akhirnya benar-benar sembuh ". Loka mengangguk tipis sebagai jawaban sebelum akhirnya menyuruh dokter tersebut untuk keluar.
" Cepatlah sembuh ", loka kembali mengusap usap surai bungsunya tersebut yang terasa lepek akibat keringat, yang menerima pun kian merasa kembali mengantuk sebelum akhirnya kembali tertidur.
Selang 2 menit barulah ketiga putra loka yang terbangun dari tidur mereka.
" Bersihkan tubuh kalian, baru boleh mendekati kesayanganku ", penampilan ketiga putranya tersebut begitu berantakan akibat kurang ahli membagi waktu setelah nathan dilarikan ke rumah sakit.
Ketiganya hanya mengangguk singkat sebelum akhirnya meninggalkan ruangan tersebut.
Ting
Loka merogoh handphone miliknya ketika melihat pesan dari seseorang atau tepatnya dokter yang tadi memeriksa keadaan nathan.
'Tuan ada hal penting yang harus saya sampaikan secara pribadi'
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate's Cruel Plan
Genç Kurguberkisah tentang nathan Louise Giandra, anak tunggal yang sejak kecil dituntut untuk sempurna. Hingga membuat jiwanya pergi dari raganya dan menempati anak kelima Serene, marga yang paling disegani oleh dunia. lalu bagaimana Louise akan bertahan hid...