V

197 25 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Yoongi keluar dari kamar Hoseok usai membersihkan diri dan bersiap-siap. Menghampiri kedua cucu sang tuan rumah yang duduk di sofa sambil menikmati teh hangat yang di buat oleh nenek mereka. "Boleh aku bergabung?," kedua bocah itu menoleh ke arah Yoongi dan menutup mulut mereka menggunakan tangannya masing-masing. Yoongi hanya terkekeh melihat tingkah absurd mereka dan ikut duduk di sofa itu.

"Wouh! Paman kau terlihat tampan dengan setelan itu!, kakek punya selera pakaian yang bagus kan saat masih muda?" Ujar Jungkook, matanya menatap ujung rambut sampai ujung kaki Yoongi dengan kagum. "saat dewasa aku juga harus terlihat tampan seperti mu."

Yoongi kembali terkekeh saat Jungkook tidak henti-henti memujinya, itu terlalu berlebihan karena Yoongi tidak pernah merasa bahwa ia adalah seorang pria yang tampan. "Kau sudah tampan sejak dini Jungkook, saat dewasa mungkin saja kau akan menjadi pria yang paling tampan," hey Min Yoongi, tampaknya kau juga terlalu berlebihan dalam memuji seseorang, itu tidaklah baik. Meskipun kenyataannya itu benar.

"Pakaian itu terlihat bagus di kenakan oleh mu," nenek Jung datang bersama kue jeruknya, meletakan piring berisi beberapa potong kue yang harum dan kelihatan nya sangat lezat. "Minumlah teh mu, nak. Sebelum menjadi dingin," ia juga ikut mendudukkan dirinya di atas sofa itu tepat di samping Hoseok. Sedangkan pria berkulit pucat itu hanya tersenyum dan mengangguk kaku sebagai jawaban.

"Jadi, siapa namamu nak?," nenek Jung bertanya pada Yoongi, netranya menatap pria berkulit pucat itu.

"Min Yoongi,... Ah dengan panggilan apa saya harus memanggil?," Yoongi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Haha kau terlihat gugup nak, panggil saja nenek, Ji Yeon dan Namjoon juga seperti itu." Nenek Jung mengerti bahwa Yoongi merasa canggung sekaligus gugup saat bicara padanya. Kemudian pria itu kembali mengangguk sebagai jawaban.

"Hoseok sayang, pergi lah ke dapur dan ambil es batu di dalam kulkas, itu bagus untuk mengurangi peradangan dan menghilangkan tanda merah di leher mu. Jangan sampai kakek mu melihatnya"

Yoongi sontak menatap leher Hoseok dan benar apa yang di katakan nenek Jung, bekas kiss mark itu terlihat sangat kentara di sana. Ia mulai merutuki dirinya sendiri karena membuat Hoseok harus berada di posisi ini akibat kecerobohan nya. "..benar apa yang di katakan nenek, aku pernah membacanya di internet. Boleh aku membantu mu?," saat Yoongi hendak berdiri dari sofa Hoseok menghentikan nya.

"Tidak, aku bisa melakukan nya sendiri," ucap Hoseok, ia pergi ke dapur untuk mengambil es batu di dalam kulkas, segera membalutnya dengan handuk kecil dan menempelkan nya pada area leher yang menimbulkan bekas kiss mark.

"Nenek, apa kakak sedang sakit?," Jungkook menatap neneknya dengan raut wajah khawatir, mereka semua bisa melihat dengan jelas dari ruang tamu bahwa Hoseok masih sibuk mengompres lehernya dengan es batu.

Summer 1995 About You [Sope] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang