...
Siang itu Yoongi duduk di meja makan bersama paman dan kedua sepupunya, canda dan tawa mereka memenuhi meja makan dan Yoongi benar-benar tidak bisa berhenti tertawa karena mereka semua punya cara untuk tetap membuat pria pucat itu merasa nyaman. Keluarga sederhana itu benar-benar menyambut Yoongi dengan penuh cinta, hanya tinggal menunggu sang bibi pulang dari pasar dan mereka semua akan makan siang bersama.
Saat sedang asik mengobrol suara lonceng yang di gantung di tepi pintu utama mengeluarkan bunyinya, pertanda bahwa baru saja seseorang membuka pintu membuat keempat manusia yang tengah bercanda tawa itu mengalihkan perhatian mereka.
"Oh tidak,, hari ini pasar benar penuh dan-
Wanita tua itu berhenti berucap saat melihat pria berkulit pucat duduk di meja makan bersama keluarga kecilnya, dengan air mata yang berlinang ia langsung meletakan semua barang belanjaan nya di lantai dan berjalan ke arah pria pucat itu dengan tergesa-gesa. Yoongi bangkit dari kursi nya dan menyambut pelukan hangat dari wanita tua itu sambil mengelus pelan surai yang sudah hampir berwarna putih.
"Bagaimana kabar ku nak?, kau baik-baik saja kan?," wanita tua itu melepas pelukannya untuk menangkup pipi tirus milik keponakan nakalnya dengan lembut, air mata juga masih membanjiri wajah keriputnya. "Apa kau hidup dan makan dengan baik?, kenapa kau tidak mengunjungi kami selama bertahun-tahun?!." Kesal wanita tua itu dengan mencubit kuat lengan Yoongi.
Sang empunya hanya meringis lalu terkekeh, ia mengusap setiap jejak air mata yang tumpah karena nya. "Aku baik-baik saja, maaf baru mengunjungi kalian lagi," ucapnya yang kembali mendapatkan sebuah pelukan hangat dari wanita tua itu.
"Ekhem!, kami sudah kelaparan ibu..." Rengek Namjoon yang juga ikut menghampiri wanita tua itu.
"Oh tidak. Maafkan ibu sayang ku, pasar begitu penuh sampai-sampai ibu kesulitan untuk keluar dari sana." Dia menarik tangan Namjoon dan Yoongi untuk kembali duduk di kursi mereka masing-masing. "Tunggu sebentar, ibu akan menyiapkan semuanya dalam waktu yang singkat!," setelah mengatakan itu ia mulai memilih semua barang belanjaan nya yang sempat ia letakan di lantai dan membawa semua barang ke itu dapur.
"Ji Yeon! Tolong bantu ibu memasak cepat! atau ketiga pria tampan kita akan menangis karena kelaparan!," teriak wanita tua itu dari dapur yang membuat keempat orang itu terkekeh.
"Baiklah ibu!," wanita muda yang memiliki paras cantik bernama Ji Yeon itu mulai meninggalkan meja makan untuk membantu ibunya memasak di dapur. Mereka berdua pun mulai sibuk memotong segala perbumbuan dan sayuran untuk di olah menjadi makanan.
Tidak berselang lama kemudian Ji Yeon kembali dengan sepiring kue yang ia letakan di atas meja makan, "ibu membelinya di pasar, katanya ini benar-benar baru dan masih hangat!," kata Ji Yeon dengan senyumannya lalu kembali meninggalkan meja makan.
"Wahh, kue jeruk favorit ku!," Namjoon mengambil sepotong kue yang baru saja di letakan oleh Ji Yeon dan langsung melahapnya dengan nikmat. "Kau harus tau Yoon, nenek pembuat kue jeruk ini adalah langganan kami! Semua jenis kue jeruknya tidak pernah mengecewakan!," pria dengan IQ 148 itu berusaha menjelaskan dengan mulut yang penuh dengan kue jeruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer 1995 About You [Sope]
FanfictionSesuatu telah membawa Yoongi pergi sangat jauh dari kehidupan dia yang sebenarnya. Mempertemukan dia dengan sosok pemuda manis bernama Jung Hoseok, pemuda berusia 15 tahun yang terlahir di kota kecil dan sederhana. "karena di setiap pertemuan pasti...