X

186 27 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Hoseok terbangun mendengar suara kegaduhan di luar, tubuhnya masih terasa remuk redam dan kepalanya terasa berat. Terlebih mendengar suara berisik itu benar-benar membuat Hoseok merasa sangat tidak nyaman.

Ia turun dari ranjang dan menemukan dirinya tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuhnya, melihat betapa menjijikkan nya dia di cermin itu dengan bekas kiss mark di mana-mana. Itu tentu saja bukan sesuatu yang baik dan pasti akan membawa kekacauan, Hoseok mulai merutuki dirinya sendiri kerena telah bodoh dan memberikan tubuhnya pada Yoongi.

Cklek...

Hoseok berbalik saat mendengar seseorang membuka pintu dan mendapati Yoongi yang telah berdiri di sana, ia memalingkan wajahnya dan nafasnya tidak beraturan. Jelas Hoseok tau bahwa Yoongi sedang tidak baik-baik saja itu terbukti ketika pria pucat itu terlihat enggan untuk sekedar menatapnya.

"Apa yang terjadi—

"Kenakan pakaian mu dan segara pulang."

"..a-aku?."

Yoongi berjalan mengambil pakaian Hoseok yang berceceran di lantai, melirik pemuda itu sekilas dan segera memberikan pakaian itu pada Hoseok.

"Lupakan saja Seok."

Hoseok sedikit memiringkan kepalanya, merasakan kedua telapak tangan Yoongi yang sedikit bergetar menyentuh bahu nya. Kemudian ia mendongak menatap netra sayu pria pucat itu.

" Lupakan bahwa aku pernah merusak diri mu, anggap kita tidak pernah seperti ini. Ku mohon lupakan saja."

*deg

Benar, mereka tidak seharusnya melakukan hal bejat itu tanpa ada nya makna tertentu. Karena setelah semua yang terjadi Hoseok lah satu-satunya orang yang akan menanggung akibatnya.

"...ba-bagaimana?."

"Tolong lah Seok! Pergi dari sini dan jangan pernah temui aku lagi, kumohon..."

Pria pucat itu menundukkan kepalanya saat mengucapkan kata terakhir, ia tidak ingin memperlakukan Hoseok seperti ini, membuat bocah berumur 15 tahun itu terluka karena menanggung semuanya sendiri, tapi—mungkin ini satu-satunya jalan terbaik.

"Baiklah..."

...

"BAGAIMANA BISA BAJINGAN ITU MELAKUKAN HAL BEJAT PADA CUCU KU?!!," kakek Jung telah naik pitam saat mendengar apa yang telah Hoseok katakan, sedangkan Hoseok hanya bisa menundukkan kepalanya karena tiba-tiba saja ia kehilangan semua kata-kata yang seharusnya ia ucapkan agar setidaknya ia mendapatkan sedikit keadilan.

"Siapa orang itu? Di mana dia sekarang?," suara pelan dan bergetar kakek Jung karena cemas, berbatasan dengan rasa takut.

"KATAKAN SIAPA ORANG ITU HOSEOK!! BIAR AKU DATANG MENEMUINYA DAN MENEBAS KEPALANYA DI HADAPAN SELURUH KELUARGA NYA!!," kakek Jung sudah tidak bisa menahan emosi nya ketika melihat Hoseok hanya tertunduk dan tidak mengatakan hal apa pun.

Summer 1995 About You [Sope] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang