...
Pagi-pagi sekali Yoongi sudah duduk di salah satu kursi teras rumah dengan buku dan pulpen miliknya. Ia terlihat sangat serius saat menggaris bawahi setiap kalimat atau kata yang bagus di buku itu sehingga tidak menyadari bahwa sedari tadi cuaca sedang mendung dan mungkin akan segera turun hujan.
"Nak Yoongi! Diluar sedang mendung, kau akan masuk angin jika tetap duduk di teras!," saat teriakan bibi Kim terdengar menggema di seluruh penjuru rumah, Yoongi kembali tersadar dari dunia literasi nya, menatap langit yang gelap serta angin yang kencang.
Setelah menyelipkan pulpen ke dalam buku itu Yoongi berdiri dari kursinya, netranya menatap halaman rumah dan setelah itu menghela nafas dengan berat, kekecewaan jelas terlihat di raut wajahnya. Ia memutuskan untuk masuk ke dalam rumah dan mendapati bibi Kim dan putri tunggal nya sedang menghidangkan masakan mereka di atas meja.
"Yoongi, duduk lah sayang. Paman dan adik sepupu mu masih berada di kamar, bibi akan menyuruh mereka keluar sebentar lagi."
Pria berkulit pucat itu menurut, setelah meletakan buku dan pulpennya di atas meja makan ia mulai menarik kursi dan duduk sambil memandangi bibi dan kakak sepupunya yang tengah sibuk menyusun semua mangkuk-mangkuk itu di atas meja. "Kapan dia datang untuk mengantar kue?," pertanyaan itu spontan keluar dari mulut Yoongi, ia kembali menatap kedua wanita itu secara bergantian dan setelah nya ia baru merasa canggung.
"Ini masih pukul setengah 7 pagi." Jawab Ji Yeon setelah melirik sekilas ke arah jam dinding, "Kau yakin sekali dia akan datang sepagi ini? Apa kau tidak sabar ingin mencicipi kue muffin?," kedua wanita itu terkekeh.
"Oh tidak, apa kau sakit sayang? bibi memperhatikan mu sejak pagi, kau terlihat gelisah," bibi Kim mulai khawatir saat melihat wajah Yoongi yang memerah, ia menghampiri pria berkulit pucat itu dan menyentuh dahinya yang panas. Padahal Yoongi hanya berusaha menyembunyikan rasa malunya karena itu wajahnya tiba-tiba menjadi merah dan panas. "Astaga kau demam sayang!, Ji Yeon tolong ambilkan kain dan air dingin segera," perintah bibi Kim pada Ji Yeon, saat wanita cantik itu hendak melangkahkan kakinya Yoongi langsung berdiri.
"Tidak kak, tidak perlu repot-repot. Aku hanya merasa kurang enak badan, setelah beristirahat sebentar aku pasti akan baik-baik saja," Yoongi mengambil kembali bukunya, segera meninggalkan area meja makan menuju ruang tamu dan duduk di salah satu sofa di sana, Yoongi juga tidak mengerti kenapa dia bisa tiba-tiba merasa canggung dan malu saat bertanya tentang pemuda itu.
Karena sejak tadi malam ia merasa kesulitan untuk tidur dan hanya menatap jeruk tangerine pemberian Hoseok hingga terlelap di pukul 4 am. Yoongi merasa heran, sejak pertemuan nya dengan Jung Hoseok ia tidak bisa berhenti memikirkan pemuda itu, rasanya ia seperti sedang jatuh cinta... Tunggu, jatuh cinta?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer 1995 About You [Sope]
FanfictionSesuatu telah membawa Yoongi pergi sangat jauh dari kehidupan dia yang sebenarnya. Mempertemukan dia dengan sosok pemuda manis bernama Jung Hoseok, pemuda berusia 15 tahun yang terlahir di kota kecil dan sederhana. "karena di setiap pertemuan pasti...