XII

172 21 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Setelah melewati makan malam Yoongi buru-buru masuk ke dalam kamar untuk mengambil jaketnya. Meminta ijin kepada paman dan bibi nya untuk keluar sebentar hanya sekedar mencari angin, tapi ia justru malah di interogasi.

Mungkin Hoseok sudah lebih dulu menunggu di sana, kasihan sekali bocah itu pasti kedinginan dan merasa tidak betah. Kenapa juga Yoongi harus di tahan oleh keluarganya seperti ini, dari mulai membantu bibinya memasak sampai makan malam, dan berakhir di interogasi, menjengkelkan.

"Oh ayo lah paman, aku bukan anak kecil lagi, kenapa kalian jadi sangat mencurigai ku?," Yoongi sudah sangat lelah dengan semua pertanyaan yang di lontarkan oleh keluarganya. Ia harus segera pergi atau kesempatan nya untuk bicara dengan Hoseok akan hilang.

"Bagaimana kami tidak curiga?, kau pikir aku tidak melihat mu pergi ke boks telepon umum dan bicara pada seseorang?, kau pasti menghubungi bocah itu kan?," jawab Namjoon. Lagi-lagi sepupunya itu memergoki Yoongi,

sial...

"Jadi apa salahnya jika aku ingin bertemu dengan dia?."

"Kau masih bertanya hal itu?, Yoongi sadarlah kami melakukan ini untuk kebaikan mu sendiri, selama ini hubungan kami dan keluarga Jung baik-baik saja, jangan sampai mereka tau dan terjadi perselisihan." Paman Kim sudah lelah menjelaskan, ia kembali duduk di kursi nya. Memijit pelipisnya karena merasa pusing menghadapi sikap keras kepala Yoongi.

Tok... Tok... Tok...

Detik kemudian terdengar suara ketukan pintu dari luar. Mereka semua saling bertatapan hingga Ji Yeon yang lebih dulu berinsiatif untuk membuka kan pintu.

Di sisi lain Yoongi sudah kalut, takut kalau-kalau itu adalah Hoseok dan Hoseok malah ikut di ceramahi oleh keluarganya. Tapi kekhawatiran Yoongi tiba-tiba berubah saat mendapati seorang wanita datang bersama adik tirinya,

Taehyung.

"Yoongi, nak.."

Yoongi membisu saat itu juga, saat sosok wanita yang selama ini ia hindari kini datang dan berdiri di hadapan nya. Berbicara dengan lirih dan air mata terus mengalir membahasi pipinya, Yoongi tidak punya pilihan lain selain mengalihkan tatapan nya.

"Yoongi, hiks.. ayo pulang sayang ibu mohon," wanita itu masih berusaha membuat Yoongi menatap dirinya, air mata juga terus mengalir tanpa di perintah sama sekali karena dari lubuk hati terdalamnya, ia benar-benar merindukan Yoongi. Ia meraih tangan pria berkulit pucat itu, sangat lembut dan sedikit bergetar, itulah yang Yoongi rasakan. "Ibu tidak ingin seperti ini nak, hiks.. maaf jika selama ini ibu selalu memaksa mu melakukan sesuatu yang tidak ingin kau lakukan, maaf..." Wanita yang mengaku sebagai ibu Min Yoongi itu menundukkan kepalanya, Yoongi bahkan tak mengucapkan apa pun dan hanya menatap nya dengan tatapan jijik.

Summer 1995 About You [Sope] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang