...
kedua pria berbeda usia itu duduk di atas ranjang tanpa mengucapkan apa pun selama hampir 10 menit. Hanya melirik satu sama lain sesekali dan berakhir tersenyum canggung, hah... Yoongi masih merasa ragu dengan keputusan nya sendiri sekarang, apa sebaiknya dia menyuruh Hoseok pulang saja sebelum bibi nya pulang dan melihat mereka berdua bersama?, atau apa yang harus Yoongi lakukan? Yoongi sudah terlanjur tidak bisa jauh dari Hoseok sebentar saja, bagaimana cara ia mengatasi hal ini?.
"Eum, paman. Apa tujuan kita di kamar ini?," Hoseok sudah tidak bisa menahan diri nya lagi untuk tidak bertanya, ia merasa sangat canggung jika terus berada dalam keheningan.
"Apa kau ingin aku bermain gitar?."
"Wahh itu ide bagus! Ayo sekarang mainkan."
Yoongi mengangguk terkekeh setiap melihat antusias Hoseok, ia segera mengambil gitarnya dan kembali duduk di samping bocah itu, memainkan beberapa lagu yang menyentuh dengan lirik yang dapat di pahami oleh Hoseok.
Seperti seseorang yang sedang mengungkapkan perasaan nya tapi tetap ingin menutup nya karena terlalu banyak alasan, terlalu sulit untuk di ungkapkan... Hingga detik kemudian saat Yoongi meletakkan gitarnya Hoseok menatap pria pucat itu dalam.
"Seperti yang kau katakan beberapa waktu lalu. Sebetulnya aku memang bercita-cita ingin menjadi musisi terkenal suatu saat." Yoongi mulai menundukkan kepalanya, "saat ayah masih hidup, ia akan mengajari ku bermain gitar saat aku pulang dari sekolah. Dan yahh, ini memang gitar pemberian nya," ia kembali mengangkat kepalanya sambil menunjuk gitar yang ia sandarkan pada nakas.
"Lalu saat ayah meninggal dunia ibu mulai melarang ku melakukan segala hal yang ayah ajarkan kepada ku, dan aku hanya menurut saja karena tidak ingin membuat ibu sedih. Menuruti segala keinginan ibu hingga aku berada di titik sangat muak dan memutuskan untuk pergi meninggalkan nya."
Hoseok turut sedih mendengar hal itu dari Yoongi, tidak di sangka orang yang selama ini terlihat baik-baik saja ternyata juga memiliki masa lalu yang pahit. Hoseok jelas tau bagaimana sakitnya di tinggal oleh orang tua karena Hoseok sendiri pun telah kehilangan kedua orang tuanya. Tapi setidaknya ia dan Jungkook masih memiliki keluarga yang sangat memperhatikan mereka berdua berbeda dengan Yoongi-
Pria itu harus pergi jauh dari ibu kandung nya sedikit untuk mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari orang-orang, miris sekali.
"Tapi itu bukan masalah besar karena takdir mempertemukan kita, dan aku merasa lebih baik" Yoongi tersenyum pada bocah itu, ia benar-benar serius mengatakan nya, entah itu dia atau Hoseok mereka berdua merasa bersyukur karena telah di pertemukan.
Mereka hanya saling bertatapan cukup lama hingga detik kemudian Yoongi segera memalingkan wajahnya. Tiba-tiba saja nafasnya menjadi tidak beraturan, rasanya Yoongi sudah berusaha menghindar sejak tadi, kenapa masih saja?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer 1995 About You [Sope]
FanfictionSesuatu telah membawa Yoongi pergi sangat jauh dari kehidupan dia yang sebenarnya. Mempertemukan dia dengan sosok pemuda manis bernama Jung Hoseok, pemuda berusia 15 tahun yang terlahir di kota kecil dan sederhana. "karena di setiap pertemuan pasti...