14

1K 151 16
                                    

Hallo semuanya.. gimana kabarnya? Sehat ga?

Aku bakal lanjutin save my sister from death sampai akhir.

Btw, sekali lagi aku jelasin bahwa book ini bukan bl, mungkin ada yang banyak salah paham karena book aku banyak yang bl, but ini bukan bl. Book ini lebih ke kasih sayang antara saudara.

Sekali lagi aku kasih tahu klok book ini bukan BL. Okayyy!!!^^

Happy reading guys..

***

"Cale.."

Di dalam kegelapan, Cale mendengar suara samar. Suara yang terus berulang memanggil namanya dan terasa familiar.

Kegelapan yang hampa dan terasa dingin itu tiba-tiba berubah menjadi hamparan rumput hijau dan angin sejuk.

"Jadi pada usia 20 mu kali ini, rupa mu seperti ini."

Seorang wanita cantik dengan pakaian serba putih muncul mengulurkan tangannya.

'Hangat.'

Tangan yang terulur menyentuhnya terasa hangat dan familiar.

"Maafkan aku."

Wanita itu menunjukkan raut wajah sedih.

'Kenapa meminta maaf?'

"Maafkan aku, karena telah membuatmu mengalami hal buruk seperti ini, bahkan ayahmu juga."

'Hal buruk karena mu? Bahkan ayah?' Cale benar-benar tidak mengerti apa yang wanita itu ucapkan.

Banyak pertanyaan yang ingin dilontarkan Cale, namun dia tidak bisa mengucapkan satu katapun.

Secara tiba-tiba, Cale berpindah ke lorong kastil tempat menuju ruangan Duke, dan suasana di sana juga cukup mencekam karena hujan pada saat itu.

Wanita itu menatap ke lorong dengan pandangan sedih.

"Aku benar-benar minta maaf."

'kenapa kamu selalu mengatakan maaf?' tanya Cale dalam hati.

"Cepat, cepat, cepat... Aku harus cepat."

Menoleh.

Cale mendengar suara seorang laki-laki.

Di sanalah, Cale melihat seorang laki-laki berlari sambil mengendong sesuatu dalam pelukannya. Karena penasaran, Cale mengikutinya.

Laki-laki itu memiliki rambut hitam dan mata violet, namun tubuhnya penuh dengan luka dan darah segar, bahkan laki-laki itu juga basah kuyup.

Brakk- Laki-laki itu mendobrak pintu ruangan Duke.

"Raven?"

"Eckart, tolong aku."

"Tapi Revan, apa yang terjadi? Kenapa kamu.... Ini, bayi..?"

Laki-laki itu, menyerahkan bayi dalam gendongannya kepada Duke Eckart.

Duke Eckart mengambil bayi itu dalam gendongannya. Bayi kecil itu masih memiliki darah yang menempel di kulitnya. Rambut perak yang diturunkan oleh ayahnya dan mata violet yang diturunkan oleh ibunya.

"Tolong rawat dia, Eckart. Mereka membunuh keluarga ku. Aku telah kehilangan semuanya, mereka membunuh pengikut yang ada di kastil ku. Bahkan mereka membunuh Luise setelah melahirkan anak kami."

Laki-laki itu menangis memohon Duke Eckart menjaga anaknya, karena anak itu adalah keluarga satu-satunya.

"Tolong penuhi permintaan ku. Bukan sebagai Duke North, tapi sebagai sahabat baikmu. Aku tidak ingin pengorbanan Luise menjadi sia-sia jika anak kami mati begitu saja."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Save My Sister From Death [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang