3. Lamaran.

372 14 6
                                    

Gus azzam menangis tersedu-sedu di pelukan uminya, hatinya begitu hancur setelah mendengar wanita yang sangat ia cintai. Bersanding dengan pria lain, bahkan anaknya saja tidak mengenal dirinya sebagai ayah.

Rasanya dunianya hancur berkeping-keping, sesak rasanya mendengar kenyataan yang begitu pahit. Ia akui kalau ini semua salahnya, tapi. Ia menyesal di awal ia melakukan itu.

Umi menatap gus azzam dengan tatapan dingin. "Syukurlah, kalau aqila sudah menemukan pria yang jauh lebih baik." Ucap abi.

Deg

Gus azzam mendongak menatap abi. "M-maksud Abi apa?" Tanya azzam.

"Abi Senang aqila menemukan pria yang lebih baik." Jawab abi.

"Kenapa abi begitu membenci azzam?. Azzam menyesal, azzam juga tidak bermaksud menyakiti istri dan anak azzam. Bi."

"Abi tidak membenci kamu, abi hanya kecewa sama kamu." Koreksi abi.

"Sama saj----"

"Beda. Membenci itu bisa menyakiti kamu, sedangkan kecewa hanya malas berinteraksi dan ketemu kamu." Potong abi.

"Sekarang aqila dan aisyah tinggal dimana?" Tanya umi.

Gus azzam menggeleng. "Azzam tidak tau, yang jelas mereka sudah tidak tinggal di jakarta." Jawab gus azzam.

"Kamu tau darimana?."

"Azzam ketemu anak azzam bi, a-aisyah. Dia tumbuh besar, pintar, cantik dan sangat sopan." Jawab gus azzam tersenyum manis membayangkan wajah aisyah.

"Oh, ya?, cucu umi sudah besar?. Umi ingin bertemu aisyah, pertemukan umi sama aisyah." Pinta umi.

Gus azzam mengangguk.

Abi menatap azzam. "Jangan pernah kamu akui siapa kamu sebenernya."

"Maksudnya?." Tanya azzam menatap abi.

"Kalau kamu mau ingin melihat tumbuh besar aisyah, kamu harus merahasiakan kamu sebenernya. Kalau sampai aqila tau kamu ada di dekat aisyah, pasti aqila dan keluarganya. Termasuk suami baru aqila akan menjauhkan kamu dari Aisyah." Jawab abi.

Azzam menggeleng. "Itu tidak mungkin terjadi, azzam tidak akan membiarkan mereka berdua pergi dari azzam lagi." Ucap gus azzam menatap lurus.

"Ingat kau dan aqila sudah bercerai." Ucap panji

Gus azzam menatap abangnya. "Memang azzam dan aqila sudah bercerai, tapi. Azzam akan mengambil mereka berdua kembali ke pelukan azzam." Setelah mengatakan itu azzam langsung pergi.

***

Aqila dan felix menemani aisyah yang sedang belajar, mereka bertiga sedang di taman rumah. Cuaca hari ini segar jadi mereka menikmatinya.

"Ais pintar banget." Puji felix, menatap hasih lukisan aisyah.

"Iya dong, ais kan anak buna." Jawab aisyah mencium pipi aqila.

"Ko anak bunda doang sih?, anak ayah juga dong." Ucap felix. Ia pura-pura cemberut.

Aisyah tersenyum manis. "Iya anak ayah baik juga, tapi."

"Tapi apa?." Tanya felix.

"Anak angkat doang, kan ayah baik bukan ayah aisyah." Cicit aisyah.

Felix langsung menoleh menatap aqila yang juga menatapnya. "Ehem." Dehem felix. "Ais anak ayah benaran ko." Ucap felix mengusap rambut aisyah.

Bismillah pilihanku (Season2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang