12. gus azzam menangis.

305 15 2
                                    

Aqila menjemput Aisyah, hari ini ia yang menjemput aisyah. Biasanya gus azzam, atau santri yang sedang mengabdi di pesantren. Aqila tersenyum lebar menatap anaknya yang baru keluar kelas, bersama teman-temannya.

"Assalamualaikum." Salam aisyah, mencium punggung tangan aqila.

"Waalaikumsalam, cantik, sholeha." Jawab aqila, mencium kedua pipi aisyah.

Setelah itu mereka langsung masuk kedalam taksi, yang kebetulan lewat. Selama diperjalanan mereka mengobrol bersama. Aisyah menceritakan banyak hal, termasuk temannya yang baru saja memiliki adik baru.

"Buna kapan punya anak baru?." Tanya aisyah sedih.

Aqila berusaha tersenyum. "Secepatnya, ais, bantu doa aja. Ya." Ucap aqila.

Aisyah mengangguk pelan, mereka sama-sama diam. Tidak terasa mereka sampai di depan pesantren, aqila langsung membayar sopir taksi. Ia menggandeng tangan aisyah.

"Buna, ko banyak mobil?." Tanya aisyah menatap lima mobil yang terparkir di depan rumah umi.

Aqila juga heran, setahunya tidak ada tamu yang akan datang. "Buna juga tidak tahu." Jawab aqila.

Aqila mempercepat jalannya menuju rumah umi, perasaannya tidak enak. Entahlah ia merasakan suasana yang tidak seperti biasanya.

"Mohon maaf, ibu, bapak, saya tidak berniat poligami istri saya. Saya sangat mencintai istri saya."

Deg

Tubuh aqila membeku di depan pintu, mendengar suara yang sangat ia kenal, air matanya mengalir deras. Dadanya terasa sakit, napasnya memburu.

Prang.

Botol minum aisyah yang aqila pegang jatuh kelantai, mengangetkan tamu-tamu yang sedang mengobrol Serius.

Mata gus azzam membulat sempurna. "A-aqila." Cicit gus azzam, ia langsung beranjak dari duduknya menghampiri aqila. "Sayang, ini enggak seperti yang kam-----"

Aqila menepis tangan gus azzam. "Lepas, aku tidak mau dengar penjelasan kamu lagi. Mas." Teriak aqila.

Gus azzam menggeleng cepat. "Sayang----"

Aqila masuk kedalam menghampiri tamu-tamu yang menatapnya intens. "Tanpa mengurangi rasa hormat, perkenalkan nama saya aqila, istri gus Azzam. Saya tidak ikhlas dan ridho suami saya menikah lagi. Saya tidak berkata poligami itu haram, tidak. Hanya saja saya tidak bisa berbagi suami dengan wanita lain. Dan, jika suami saya ingin menikah lagi. Maka, saya menggugat cerai suami saya." Ucap aqila tegas.

Deg

"Aqila, sayang kam------"

"Ayo ais kita pulang." Ajak aqila, membopong tubuh aisyah keluar rumah umi, air matanya mengalir deras.

***

Gus azzam Duduk lesehan di depan kaki aqila, yang fokus menonton TV. Lebih tepatnya fokus menonton, untuk menghilangkan rasa kesalnya.
"Aku mau jel-----"

"Aku ngantuk mau tidur." Aqila beranjak dari duduknya, berjalan menuju kamar aisyah dilantai dua.

Gus Azzam mengikuti aqila ia tidak mau masalah ini terulang kembali, rasanya ia takut untuk kehilangan aqila yang kesekian kalinya. "Sayang, dengerin aku dulu dong." Gus azzam menarik aqila menghadapnya. "Ini enggak seperti yang kamu pik------"

"TERUS APA HAH?, AKU UDAH DENGER SEMUA PERCAKAPAN KAMU SAMA ORANG-ORANG ITU. INGAT GUS AKU TIDAK MAU DI POLIGAMI, KALAU GUS NIAT POLIGAMI AKU. MENDING GUS CER------"

Bismillah pilihanku (Season2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang