pahlawan ?

484 45 15
                                    


Bagi yang gak kuat indo tersiksa saya sarankan jangan dibaca, karena di karya ini bakal banyak sekali kekerasan atau pelecehan dan adegan2 mengerikan lainya terutama terhadap negara kita tercinta ini hiks...maap yah ndo :')

Indo : gapapa sumpah...gw gapapa :')

Onghey lgsg lanjut aje ye...cekibrot~

---------------------------000-------------------------

"........." Indo tampak pingsan kelelahan diatas kasur yang sudah sangat berantakan itu.

"Huft..." Dengus nafas VOC menatap indo yang pingsan dibawahnya. Bukanya merasa bersalah atau bagaimana, ia malah menampilkan senyum jahat seolah sangat puas dengan hasil perbuatanya. Memang psikopat dia.

"Terimakasih untuk pelayanannya tadi sayangku, istirahatlah aku akan kembali lagi nanti~" ucapnya ditelinga indo yang masih tak sadarkan diri sembari mengecup pipi indo yang nampak bekas air matanya sudah mengering disana. Iapun pergi meninggalkan sosok rapuh itu.

"Kalian, jaga dia jangan sampai siapapun masuk kemari!" Ucap VOC pada para bawahannya yang berjaga di pintu kamar itu. "Oh iya, panggilkan dokter pribadiku untuk menyembuhkan lukanya dan 1 pelayan untuk membereskan kamar ini, tetapi tetap awasi mereka!" Perintahnya lagi.

"Baik tuan VOC" ucap penjaga itu memberi hormat. Kemudian VOC pergi dari sana satu penjaga sempat melongok sebentar kedalam dan sempat melihat keadaan indonesia disana. Sungguh sangat memprihatinkan namun ia tak bisa berbuat apa-apa walau ia merasa iba. Kemudian pintu itu tertutup meninggalkan sosok sang merah putih dalam kesunyian.

---------------------------000-------------------------

Beberapa saat kemudian indonesia terbangun dengan tubuh yang sudah dipenuhi perban dan aroma obat obatan yang sedikit menyengat indra penciumannya. Ia menatap sekeliling mendapati ruangan yang sama yang telah dirapikan karena ia ingat terakhir kali kamar ini benar benar sangat berantakan.

Ia mencoba bangun dengan perlahan namun sayang tubuhnya benar benar lemas dan kelelahan hingga akhirnya ia memilih kembali mengistirahatkan tubuhnya lagi dikasur itu. Ia terdiam sejenak, matanya menatap kosong bekas bekas luka ditubuhnya...tanpa sadar air mata mulai mengalir kembali. Ia merasa sangat kotor saat ini.

"Buka pintunya!" Ucap suara seorang lelaki

"Maaf tuan tapi ayah anda meminta kami untuk jangan seorangpun masuk tuan"

"Kalian menentangku ? Cepat buka!"

"Tapi tuan-"

"Sudah diam kalian!! Menyebalkan!!"

Indo dapat mendengar suara keributan dibalik pintu kamar. Ia segera mengusap airmatanya. Ia takut jika itu adalah VOC. Ia diam saja memancing lelaki paruh baya itu melecehkanya apalagi saat ia ketahuan menangis. Itu adalah hobbynya. Sungguh indonesia sangat ketakutan membayangkan dirinya akan disiksa lagi.

BRAAKKK...pintu terbuka dengan kasar memperlihatkan dua penjaga didekat pintu nampak terkapar dengan luka dikepalanya. Indonesia langsung menarik selimut menyelimuti tubuhnya sembari beringsut mundur ketakutan. Tubuhnya sudah bergetar hebat menatap postur tubuh tinggi didepanya.

"Indo...tenanglah. ini aku...Netherland" ucap sang pria jangkung itu.

"N-neth ? Tidak!! Sudah cukup ayahmu. Jangan kau juga kumohon!!" Indo masih terus ketakutan. Kedua tangannya memeluk tubuhnya sendiri semakin beringsut mundur bahkan hingga ia jatuh dari atas ranjang.

"INDO!!" Netherland dengan sigap menangkap tubuh indo dan memeluknya. "Kau tak apa ? Astaga indo...lukamu-"

"TIDAAK!!! JANGAN SENTUH AKU! LEPASKAN AKU!!!" indo semakin memberontak. Ia benar-benar sudah trauma mentalnya sudah hancur berkeping-keping. Ia sudah tidak sanggup lagi mengalami penyiksaan. Bahkan ia berfikir lebih baik mati dari pada hidup seperti ini.

Love Is Pain(CH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang