Lelah

374 51 4
                                    

2 bulan telah berlalu. Saat ini Indonesia berada dirumah megah ditengah hutan itu bersama teman barunya yaitu Samantha, ia adalah istri dari Danique teman Netherland. Kini mereka tengah berada di dapur sedang memasak bersama, lebih tepatnya Indonesia tengah mengajarkan masakan khasnya bergantian karena kemarin Samantha yang mengajarkan Indonesia masakan khas Belanda.

"Kak indo~ mama~ masak apa ?" Tanya sosok mungil yang tampak menggemaskan tengah berlari kecil dan memeluk kaki indo dari belakang.

"Tomy! Kamu tidak boleh begitu! Nanti kak indonya luka bagaimana? Astaga" Samantha berusaha meraih telinga anaknya untuk dijewer. Namun si mungil yang ternyata bernama Tomy itu berhasil menghindar dan bersembunyi dibalik tubuh indo sembari menjulurkan lidahnya mengejek ke arah sang ibu.

Indo hanya tersenyum menyaksikan interaksi antara keluarga ini yang jujur membuat hatinya campur aduk. Antara senang namun juga sedih mengingat ia tak lagi memiliki keluarga untuk berbagi Senda gurau seperti ini lagi.

"Tomy..." Indo menepuk kepala Tomy pelan. "Kamu tidak boleh seperti itulah pada ibumu. Itu tidaklah sopan" ucapnya lembut sembari berjongkok menyamakan tingginya dengan anak 3 tahun itu.

"Tapi kak...mama galak. Suka jewer aku" Tomy menggembungkan pipinya lucu. Indonesia yang gemas menangkupkan kedua tangannya dipipi chubby anak kecil itu.

"Mama begitu karena sayang Tomy. Mama gak mau Tomy jadi anak nakal. Tomy katanya mau jadi hero ? Nakal sama dengan jahat. Dan tak ada Hero yang jahat kan ? jadi mama begitu agar cita-cita Tomy dapat tercapai" bujuk indo dengan lembut. Entahlah, walau Indonesia seorang lelaki, sikap turun temurunya yang lembut seperti sang ibu membuatnya tampak feminim apalagi dengan parasnya yang lebih mendekati cantik. Mungkin ini yang menyebabkan beberapa negara seperti Portugal dan Spain dimasa sebelum VOC juga mendekatinya dengan niat meminang. Namun selalu terhalangi oleh sang ayah Majapahit.

"Benarkah ? Jadi, mama sayang Tomy dan ingin Tomy sukses kak ?" Si kecil menatap indo dengan mata polosnya yang membuat indo tak tahan ingin mengecup si chubby menggemaskan ini.

"Iya Tomy, jadi Tomy harus minta maaf yah sama mama !" Ucapnya lagi yang di angguki pelan oleh si mungil. Samantha yang melihat interaksi mereka ia merasa gemas. Seperti melihat interaksi kakak adik yang begitu harmonis. Dan itu berhasil membuatnya tersenyum senyum bahagia.

Tomypun mendekat ke arah sang bunda, menggapai tangannya dan menggenggamnya dengan tangan tanganya yang masih mungil. Kemudian ia mendongak dan menatap sendu kearah sang ibu

"mama, Tomy minta maaf yah~ Tomy nakal, Tomy tak akan mengulangnya lagi Tomy janji" ucapnya memohon sembari mengecup pelan tangan sang ibu yang tentu saja sikapnya yang begitu manis itu membuat sang ibu tak tahan untuk memeluk erat sang anak.

"Ahahaha bagaimana ibu tidak bisa memaafkansi manis ini jika kamu sangat menggemaskan seperti ini nak ? Siapa yang ajarin sih ututu~" ucap sang ibu gemas

"Kakak indo eheheh" jawabnya dan diangguki sang ibu. Dan mereka kembali berpelukan dengan sang anak yang sudah kembali ceria.

Suasana terasa begitu hangat. Membuat dapur terasa sangat ceria sembari Indonesia dan Samantha kembali mengerjakan pekerjaan mereka yang tadi tertunda. Kini mereka tengah menyiapkan peralatan makan diatas meja.

"Indo, terimakasih sudah membantuku merawat anaku tumbuh menjadi anak yang sopan dan baik" ucap Samantha tulus.

"Ah jangan seperti itu, aku tak melakukan apa-apa. Aku bahkan hanya merepotkan kalian dengan tinggal disini" balas indo dengan sedikit perasaan tak enak.

"Jangan berucap seperti itu, kamu orang yang kami kagumi indo. Kamu dan rakyatmu memberikan contoh-contoh baik pada kami yang tak bisa kami bayar bahkan dengan materi sebanyak apapun, maafkan bangsaku yang telah menyiksamu" kini Samantha yang ikut sendu mengingat kawan sebangsanya dengan kejam menyiksa orang-orang baik dinegara ini.

Love Is Pain(CH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang