Diruang kerja sebuah kantor nampak dua personifikasi yang tengah berdebat didalam sana. Bahkan salah satunya sampai menggebrak meja didepanya. Yah itu adalah ASEAN yang tengah naik pitam akibat tanggapan sang teman kantor EU akibat ketidak acuhanya terhadap nasib anak sang ayah Asia tenggara itu.
"Kau harusnya sadar ASEAN, ini adalah keuntungan. Lagipula kita akan pukul rata setiap negara akan dapat bagian" ucap EU dengan senyum licik yang masih saja bertengger diwajahnya.
"Kau bodoh atau gimana huh ?! Indonesia bukan mesin pembuat keturunan! Lagipula kau tak berfikir berapa banyak negara di dunia ini?! Mau kau pukul rata ? Kau gila?!" ASEAN semakin marah tak habis fikir dengan jalan otak personifikasi yang harusnya terkenal dengan otak encernya itu. Tapi apa ini ? Keegoisan membutakan segalanya.
"Oh ayolah kawan, kau bisa berbicara begitu karena kawasanmu memang kebanyakan subur dan penuh sumber daya alam. Tapi kami tidak, wajar kan kami menginginkanya ? Apalagi ini adalah kesempatan emas, tak kusangka anakmu ternyata keturunan zamrud katulistiwa. Sungguh ini kesempatan ASEAN! Demi kesejahteraan bersama okay ?" EU masih dengan semangatnya menghitung bnyak keuntungan yang akan didapat tanpa mengindahkan argumen wali dari negara yang ia incar itu.
"Haha kesejahteraan bersama ? Kata bersama itu semuanya EU! Tapi bersama di kalimatmu mengecualikan satu anggota yang harus dikorbankan! APA KAU TAK KASIHAN MELIHAT INDONESIA ? DIA SUDAH MENDERITA SELAMA INI GARA-GARA ANGGOTAMU DULU. MAU KAU ULANG LAGI SEJARAH KELAM HUH ?!!" kesal ASEAN ingin rasanya ia habisi personifikasi didepanya saat ini juga, kalau bukan karena keseimbangan dunia sudah ia lakukan sedari tadi dari pada menahan dengan kepalan tangan yang sampai berurat itu.
"Huuh.." EU yang tadinya menggebu-gebu dengan wajah sumringah seketika diam dan berganti menatap tajam ASEAN didepanya. "Apapun yang kau katakan aku akan tetap mengumumkannya. Indonesia itu kuat, aku yakin setidaknya dia bisa memberikan anak city (kota) setidaknya satu dimasing-masing negara yang bisa memberikan sumber daya alam. Ini juga demi bumi tetap subur!" Kembali EU memberi argumenya yang menurutnya ini sangatlah logis.
"Hahaha lucu sekali. Sekarang kau berbicara soal keselamatan bumi ?" ASEAN tertawa layaknya orang gila. iya, dia gila, gila menghadapi teman satu organisasinya ini. "kau pikir yang menciptakan senjata api, alat perang, bahkan nuklir, dan menghancurkan daratan. Kau fikir dari mana selain ANGGOTAMU huh ? Lucu sekali sekarang kau membahas keselamatan bumi ?!"
"......." EU hanya mampu terdiam namun wajahnya menunjukan rasa tetap tak ingin menyerah. "Terserah apa katamu Asean. Aku akan tetap melakukan ini. Kita lihat bagaimana voting untuk Indonesia di World meeting besok" EU memilih untuk membalik kursinya menandakan tak ingin lagi berdebat dengan kawanya itu.
"kau akan menyesali ini. Kau tengah menginjak ranjau EU. Kelakuan gilamu ini hanya akan membawa kehancuran dan memancing peperangan!"
"........"
"CK, kau sangat menjijikan!"
Aseanpun keluar dari ruangan itu dengan membanting pintu dengan keras, meninggalkan EU yang menahan emosi sembari menatap pantulan dirinya di kaca jendela ruangan itu dengan ekspresi kemarahan.
"Kaulah yang terlalu lembut Asean. Itulah kenapa negara-negaramu lambat untuk maju. Kau terlalu memikirkan hal yang tak penting" ucap EU dengan bengisnya. Ia membuka salah satu laci meja kerjanya dan mengeluarkan foto sosok yang tentu kalian tahu.
"Maaf Indonesia, tapi kondisi fisikmu memang ditakdirkan untuk kepentingan dunia. Kepentingan kami...Benarkan manis ?" Ucapnya dengan wajah penuh obsesi kefoto sosok indo yang tengah berpose tak senonoh. Nampaknya itu salah satu foto saat jaman pendudukan VOC dulu yang ntah kenapa bisa ada ditangan EU.
.
.
.
.
Dikediaman Asean. Indonesia yang pada hari kedatangan para eropa, sejak hari itu ia menjadi sosok berbada. Lebih pendiam, lesu, sering melamun, bahkan jarang keluar kamar kecuali terpaksa. Anggota lainya sudah berusaha menghiburnya namun tak jua berhasil. Pukulan yang diterimanya terlalu dalam. Semuanya paham betul dengan apa yang akan terjadi apabila rahasia indo itu benar-benar akan menyebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Pain(CH)
Fanfictionkisah fiksi dari hasil otak bejad saya. Upload gak nentu karna ini hasil karya iseng doang wkwk Sampul art by : me tentang personifikasi Indonesia yang saat itu masih muda dan dijajah oleh banyak negara. Berbagai siksaan tengah ia hadapi, indo yang...