Bebas

457 44 34
                                    

Setelah beberapa saat berada di barak tentara itu. Indonesia sudah sangat beradaptasi disana. Ia sadar tubuhnya tak sekuat kedua kakaknya, apalagi kakaknya selalu overprotective terhadapnya. Namun melihat perjuangan kakaknya, sebagai adik juga sebagai permata dan harapan bangsa ini, ia tak ingin diam saja.

"Waah tuan indo sangat pandai memasak yah, ini sungguh sangat enak" prajurit 1

"Benar, kami sangat beruntung hiks
..selama ini kita makan seadanya. Kadang bahkan ular hidup kita makan ༎ຶ⁠‿⁠༎ຶ)" prajurit 2

"Ahahha syukurlah jika kalian suka masakan sederhanaku ^^, tapi tolong jangan panggil tuan! Aku kurang nyaman~" pinta indo dengan senyum lembut diwajah cantiknya yang berhasil membuat para prajurit yang tengah sarapan disana dibuat terpesona. Bahkan ada yang sudah pingsan kehabisan darah akibat mimisan ಡ⁠ ͜⁠ ⁠ʖ⁠ ⁠ಡ)

PLAKKK~ suara nyaring tamparan tangan di salah seorang prajurit disana.

"Kalian ini makan yah makan aja. Patut bersyukur masih bisa hidup!" Kata sang pelaku penggeplakan tadi yang ternyata TNI. "Dan...jaga mata kalian dari adiku!!!" Lanjutnya dengan aura hitam yang menguar membuat para prajurit disana menelan ludah ketakutan.

"Kak jangan galak-galak! mereka kan juga berjuang demi kita. Gak boleh gitu!" Kata indo menggembungkan pipinya marah sambil tanganya mencubit pelan lengan sang kakak yang malah menambah kesan menggemaskan.

'ughh imutnya~' batin TNI yang kemudian mengusap kepala sang adik penuh sayang. "Iya iya maaf yah Kakak hanya bercanda ^^"

"Yaudah, ayok makan~ kakak juga pasti sudah lapar ^^, aku akan bawakan punya kak PKI dan temanya dulu di tenda yah~" kata indo sembari memberikan semangkuk sup sayur dan sate daging kelinci yang ia buat untuk para prajurit disana.

"Yaudah, ayok makan~ kakak juga pasti sudah lapar ^^, aku akan bawakan punya kak PKI dan temanya dulu di tenda yah~" kata indo sembari memberikan semangkuk sup sayur dan sate daging kelinci yang ia buat untuk para prajurit disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku ketenda dulu, kalian semua kalau mau tambah ambil saja yah masih banyak kok" katanya dengan senyum yang selalu bertengger manis di bibir cheerynya. Dan dengan langkah riang menuju tenda meninggalkan para prajurit juga sangat kakak yang menahan hidung masing-masing terkena serangan telak dari keimutan sang merah putih kesayangan.
.
.
.
.

Disisi lain didalam tenda tempat PKI dan Soviet tengah membincangkan sesuatu di ruangan mereka dengan tangan yang sibuk memindah-mindahkan benda mirip bidak catur diatas sebuah peta. Tampaknya mereka tengah menyusun sebuah rencana untuk melakukan sebuah penyerangan. Namun saat tengah fokus mereka terintrupsi dengan panggilan dari sosok yang tengah membawa nampan dan 2 mangkuk dan piring berisi makanan.

"Permisi...kakak, tuan Soviet, ini saya bawakan makanan. Mohon dimakan dulu sebelum lanjut bekerja" kata indo lembut dan memberikan nampan berisi makanan itu pada mereka.

"Ah terimakasih sayangku~ kamu baik sekali~" kata PKI sembari memeluk dan menempelkan pipinya pada si adik seperti masa kecil mereka.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love Is Pain(CH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang