2

302 26 1
                                    

[Aru POV]

Selesai sudah pengenalan ulang antara diriku dan Ren. Setelah beberapa menit saling bertanya-tanya keaslian. Kami pun akhirnya sudah saling mengenal kembali. Pria itu benar-benar Ren yang ku kenal dan aku benar-benar Aru yang dia kenal.

Sekarang rencana selanjutnya, kami harus memikirkan apa yang akan kami lakukan kedepannya. Aku dan Ren kelihatannya masuk ke dalam tubuh Avatar yang baru saja kami buat.

Untuk memastikannya lebih pasti, aku akan bertanya mengenai seperti apa rupa ku sekarang ini. Untungnya aku menaruh tanda.

"Ren apa aku memiliki tahi lalat di bawah mata?", tanyaku, karena aku menaruh itu di sana pada karakter yang kubuat.

"Kau memiliki nya."

Oke, maka sudah terungkap. Selanjutnya aku mengintip pada dadaku sendiri, aku melihat satu tanda lagi di sisi payudaraku. Maka sudah dipastikan , ini adalah karakter yang ku buat.

"Sepertinya kita memang memasuki karakter yang kita buat di game."

...

Nah, sekarang apa yang akan kita lakukan? Kita berdua tidak mengetahui apapun tentang game Darkness Hell ini–Tapi sebelum memikirkan itu, aku ingin tahu perasaan Ren sekarang bagaimana.

"Ren apa kau suka Isekai?"

"Woiya jelas! Ini jauh lebih baik daripada di dunia itu", cetus Ren dengan wajah ceria.

Maka tidak ada yang perlu ku khawatirkan.

Aku juga menantikan kejadian seperti ini terjadi padaku–menjadi wanita tidak termasuk. Tapi ini lebih baik dari pada tinggal di dunia itu lebih lama.

Yah, kami memiliki kehidupan buruk sebelumnya.

Kami melihat pada peralatan yang tergantung di atas lemari. Lalu ada dua peti.

Aku membuka Peti dan melihat isinya, rupanya itu merupakan sebuah set pakaian , dari bahan, kurasa ini diperuntukan untuk berpetualang.

Ini starter pack untuk kami.

"Kelihatannya ini adalah pakaian pemula."

"Pakaian petualang di dunia RPG... Menarik sekali!" Ren terlihat antusias.

Aku memakai pakaian yang menjadi bagianku. Yaitu memakai bagian perempuan, Sementara itu, Ren memakai porsinya sendiri.

Kami terlihat seperti petualang.

"Wow, kau terlalu tobrut Aru.", cetus Ren ketika melihat penampilanku.

Mau bagaimana lagi?–Jika saja aku tahu akan berada disini, setidaknya aku akan membuat diriku tepos saja. Penampilan seperti ini terlalu mencolok dan mengundang akibat negatif.

"Kau tidak terangsang kan?", bagaimana pun Ren lelaki, tidak mungkin dia akan merasa baik-baik saja.

"Bisa ku atasi jika aku mengingat dirimu yang asli.", ucap Ren dengan senyum.

"Meskipun itu sulit.", tambah Ren, tongkatnya tampak lebih menonjol daripada sebelumnya.

...

Aku tidak bisa menyangkal.

Aku dan Ren mengambil perlengkapan senjata. Ren mengambil pedang, itu cocok dengannya karena dia memiliki tubuh dengan proporsi yang seimbang .

Lalu untuku, kurasa tongkat adalah pilihan yang tepat–tunggu apa disini ada sihir?

"Apa di DHW ada sihir?", aku bertanya.

"Kalau ku lihat di poster game nya, ada gambar wanita dengan sihir api,jadi kurasa ada.", ujar Ren.

Bagaimana caraku memastikan nya. Setidaknya ku coba pegang tongkat itu.

"Tidak ada yang aneh."

Apa aku perlu merapalkan sesuatu?

"Hei Aru, sepertinya ini berhubungan dengan sihir. Tapi aku tidak bisa membacanya sama sekali.", Ren menemukan buku dan melemparnya padaku.

Aku menangkapnya dengan tepat. Buku itu sekarang di tanganku. Buku yang terlihat tua dan kuno dengan nuansa magis.

Aku membuka buku itu, dan buku tersebut berisi tulisan asing. Tapi... Aku bisa membacanya?!

Transmigrasi ke Isekai hardcoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang