3

287 20 2
                                    

Aku dan Ren memulai petualangan di dunia Darkness Hell. Tidak seperti namanya, dunia ini cukup normal. Ada sungai, gunung, hutan, seperti bumi tetapi fantasi. Kira-kira begitu.

Kami berjalan di sepanjang hutan yang rimbun.

"Hei Aru..."

Aku menoleh pada Ren. Wajahnya memerah dan yah... Seperti nya dia sedang terangsang.

"Ru... Mungkin karena karakterku ini masih remaja... Aku jadi mudah terangsang seperti ini."

"Jadi?"

"Bolehkah aku meremas dadamu sebentar?"

"Tidak."

Penolakan spontan dariku. Aku tidak menyangka bahwa kalimat itu terucap tanpa kusadari.

"Ma-maksudku, tidak sekarang."

Apa-apaan ini? Aku merasa tidak ingin memberikan nya. Padahal disisi lain, aku merasa tidak masalah akan hal itu karena aku memahaminya.

Mungkinkah karena sekarang aku adalah perempuan?

"...", Ren hanya terdiam, masih dengan ekspresi yang sama.

"Tahanlah dengan membayangkan diriku yang masih laki-laki."

"..."

Dia kelihatannya sangat kesulitan...

[ 3rd POV ]

Berjalan cukup lama di dalam hutan, mereka akhirnya menemukan sesuatu. Itu berupa sebuah Gua.

Ren dan Aru menghentikan langkah di depan gua.

"Haruskah kita masuk ke dalam?", tanya Aru kepada Ren.

"Ayo kita masuk saja, ku harap ada goblin atau apapun yang bisa menjadi lawan kita. Aku ingin melampiaskan perasaan ini sial." Cetus Ren.

"Haha maaf." Lirih Aru.

Mereka pun memasuki gua, tidak begitu gelap karena pencahayaan masih bisa masuk ke dalam gua. Mereka berjalan di lorong gua, dan akhirnya sampai di lokasi yang terbuka, yang mana cahaya matahari bisa masuk sepenuhnya.

"Hei, ada sesuatu di depan sana.", ucap Aru yang memandang dengan jeli ke arah depan.

Dia melihat sosok.

Tubuh cukup kecil, hidung besar, berkulit hijau, telinga panjang dan memakai celana kain kotor .

Seekor goblin.

"Itu goblin.", sahut Aru.

"Kau benar! Santapanku, hahaha!", cetus nya, dan Ren segera bergegas menghampiri Goblin itu dan menyiapkan pedangnya.

Dia terlalu gegabah dalam bertindak.

"Rasakan ini Goblin!", teriak Ren.

Melayangkan serangan pada Goblin berupa sebuah tebasan yang amatir.

Dan itu terluput dari Goblin nya. Dia menyerang balik dengan sebuah belati, menebas Ren. Tetapi berhasil dihindari.

"Hampir saja." , tukas Ren yang mundur menjaga jarak dari Goblin.

Goblin terlihat lincah dalam bergerak.  Dia segera meluncur kepada Ren menggunakan kakinya yang kelihatan sangat ringan.

*Tang

Pedang antara Ren dan Goblin beradu. Meskipun kecil, tenaga Goblin jauh lebih unggul. Ren kewalahan dalam adu kekuatan.

"Sial dia kuat sekali..."

"Menghindar lah Ren! –Fire ball!"

Bola api ditembakan datang dari Aru ke arah mereka berdua. Ren segera lompat, tetapi Goblin juga ikut melompat. Dia cukup cerdas dalam pertarungan dan tidak bisa dianggap remeh.

Pada akhirnya Fire ball milik Aru sia-sia.

"Sial... Padahal hanya satu rapalan, rasa lelahnya sangat besar... Hah... Hah..."

(Rasanya seperti sudah melakukan sprint dengan cepat, aku jadi sangat lemas dan letih)

Goblin menyipitkan pandangannya, Dia meluncur ke arah Aru yang merupakan sasaran empuk karena kelelahan.

"Sial!"

Aru menyiapkan tongkat nya untuk pertahanan diri, tetapi Goblin melewatinya dengan mudah dan menyerang tubuhnya.

"ARU!" Teriak Ren, dia berusaha menggapai ke Aru yang sedang dalam bahaya.

Goblin berhasil mencapai Aru, dia berhasil meraih payudara Aru karena bagian itulah yang lebih dulu dekat dengan Goblin.

"AHHH!" Teriak Aru.

Dengan cakarnya, Goblin memegang nya dengan sangat kasar sehingga itu membuat Aru kesakitan.

"Menjauh dariku BRENGSEK!",

Aru mengoperasikan tongkatnya lagi, tapi tidak dengan sihir nya.

Aru memukul Goblin itu, tetapi dapat dihindari dengan mudah. Goblin memutar balik, lalu menancapkan belati pada paha Aru hingga itu membuat Aru menjerit histeris karena kesakitan.

Melihat Aru yang menderita, Ren terlihat putus asa.

"Apa ini...?"

Dia mendadak terhenti di depan Aru yang sedang berurusan dengan Goblin.

Goblin berhasil membuat Aru terbaring sembari memegang paha yang tertancap oleh Belati. Aru berusaha untuk mundur dengan wajah histeris. Lalu kemudian..

*Robek

Goblin merobek paksa celana dibalik rok Aru. Memperlihatkan kucing pink imut yang bergetar ketakutan.

"Tidak... "

Goblin menyeringai.

Transmigrasi ke Isekai hardcoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang