~Part 5~
Garen melajukan motornya tanpa tujuan . Pikirannya sedang kacau , saat ini yang Garen harapkan hanya ketenangan .
"Gua harus pergi kemana? Gua bingung!.."
Garen mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi , menyusuri jalan yang terang oleh lampu . Pria ini sesekali meruntuki dirinya , menyalahkan dirinya sendiri atas semua yang terjadi .
"Gua bodoh! Gua terlalu naif saat itu , andai waktu itu gua berpikir dengan baik!!.."
"Semua ini tidak akan pernah terjadi..."
Garen terus bergelut dengan pikirannya yang kacau .
"Gua gak harus menyalahkan takdir , ini semua memang harus terjadi ! Gua hanya harus mencoba menerimanya , meskipun sulit sekali!.." lirihnya
Pria itu sesekali melihat sekitar yang sepi dan hening . Jalanan hanya ramai oleh kelap kelip lampu di samping .
Ketenangan dirasakan oleh Garen saat ini , ya dia merasa suasananya bersahabat kini . Bukankah ini yang gua butuhkan?
Garen melambatkan kecepatannya , saat melihat seorang gadis tengah duduk di samping trotoar jalan sambil meringkuk.
"Rasanya orang itu cukup familyar?.." gumam Garen
Dengan ragu , Garen menghentikan motornya tepat di samping gadis itu .
"Maaf , Nona . Anda sedang apa?.." tanya Garen hati - hati
Wanita itu berbalik . Dan..
"Garen?...GAREN!!.."
Gadis itu bangun dan memeluk erat Garen sambil menyembunyikan wajahnya di di dada pria itu .
"Audrey?.." lirih Garen
"Ren , tolong gua. Gua takut , semua orang cuma ingin gua mati!.." ucapnya dengan isakan tangis
"Mereka berharap gua gak pernah lahir! Gua cuma beban buat mereka , Ren!.."
Garen terdiam . Dia membiarkan gadis itu menumpahkan rasa sedihnya .
"Siapa?.." tanya Garen pelan
"Mama papa gua . Mereka jahat sama gua , Ren!.."
Audrey menarik erat jaket Garen . "MEREKA JAHAT! MEREKA KEJAM! GUA CUMA DI ANGGAP BABU .."
Pria itu tersentak mendengar ucapan Audrey . Dia pikir dialah yang paling menderita di dunia karena kehilangan sahabatnya , ternyata Audrey lebih menderita karena keberadaannya hanya dianggap tidak lebih dari pembantu.
"Lo nangis?.."
Pertanyaan Garen di jawab anggukan mungil dari Audrey .
"Liat gua!.." titah Garen
Audrey menengadah , mata sembamnya bertemu dengan mata elang milik Garen .
"Jelek!.." ejek Garen menghindari wajah Audrey
"Ish! Brengsek lo! Udah sana gua gak butuh lo!.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Kita
RomanceGaren Devalio Regasta adalah anak sekolah menengah atas yang kini menduduki kelas 12. dia terkenal akan kehebatannya dalam bidang olahraga dan seni lukis . seperti anak remaja pada umumnya , dia ingin memiliki hubungan percintaan . Garen pernah men...