Hallo semua!!! ^_^
Semoga kalian masih mantengin cerita ini.
Oh ya, maaf agak telat buat update.
Semoga terhibur dan Vote!!Part 4
Audrey!! ...
Audrey!!
Teriak Victor mencari gadis itu di kosannya. Namun, tidak ada sautan dan bahkan kamarnya tampak kosong.
Pria itu kemudian menelpon nomor Audrey berkali-kali. Lagi-lagi tidak diangkat oleh sang pemilik nomor. Resah, gelisah dan bingung menyatu menjadi perasaan khawatir yang tinggi.
"Lo dimana? Jangan sampai gue terlambat!.." gumamnya berlari menaiki mobil
Dengan terburu-buru, Victor mengendarai mobilnya dengan gila. Mata terus mencari setiap sudut jalan dengan harapan dapat menemukan gadis kecil malang itu.
Victor mengerang. Memukul kemudi dengan keras dan mengacak rambut frustasi.
"Bodoh! Bodoh! Kenapa aku malah meninggalkan Audrey sendirian? harusnya aku menyuruh Gio menjaganya sebelum pergi!.."
"Aku mohon Audrey, jawab aku!.."
Victor terus menghubungi nomor Audrey sambil menyetir. Wajahnya tampak lesu, karena memang pria itu belum makan atau mengunyah sesuatu.
"Aku pikir dia akan aman disana, nyatanya Audrey hilang..."
"Tadinya aku ingin bercerita banyak sambil membawanya bermain ditaman. Arrgh!.." ucap Victor tak karuan
Tepat saat Victor melewati jalan tua yang menjadi kenangan indah masa kecilnya dengan Audrey terukir, air mata Victor menetes tanpa henti.
Pria itu tadinya sudah membayangkan membawa Audrey sabhabatnya itu berjalan- jalan di jalan tua, lalu ke taman di ujung jalan dan seharian bermain di pantai. Sayang, angan-angannya pupus sudah. Audrey tidak bisa dihubungi dan tidak di ketahui keberadaannya.
"Aku sudah berjanji pada Sky untuk menjagamu selalu, setidaknya itulah caraku menebus semua dosa yang aku lakukan pada Sky.."
"Bodohnya, aku sendiri malah mengingkari janji itu. Bahkan sekarang aku kehilangan jejakmu!.."
Sampai di taman tua. Victor terduduk di kursi kayu dan menyandarkan tubuhnya agar pikirannya tenang.
Kepala berdenyut dan tubuhnya terasa lemas. Menutup mata indahnya dan membiarkan angin menyapu rambutnya.
"Tuan.." panggil seseorang
Mendengar itu, Victor mengerjap. Matanya melihat gadis sederhana yang tengah berdiri dihadapannya sambil membawa burung elang di tangannya.
"Siapa kau?.."
"Eh? saya Vyls. Anda?.."
Dengan tatapan datar. "Victor.."
Gadis bernama Vyls hanya mengangguk paham. Kemudian memberikan kue kering dan biscuit kepada Victor dari ranselnya.
"Ini untukmu, aku lihat kau sepertinya belum sarapan.."
Victor sekilas melihat wajah gadis itu. Dengan ragu, dia mengambilnya. "Terima kasih.."
"Kau tidak makan?.." tanya Victor
Gadis itu duduk di samping ujung kursi kayu berjalak cukup jauh dari Victor.
"Tidak. Mie mengenyangkan bagi kami para pemburu alam.." jawab Vyls ramah
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Kita
RomanceGaren Devalio Regasta adalah anak sekolah menengah atas yang kini menduduki kelas 12. dia terkenal akan kehebatannya dalam bidang olahraga dan seni lukis . seperti anak remaja pada umumnya , dia ingin memiliki hubungan percintaan . Garen pernah men...