Gerah?

3 1 0
                                    

-

Baru saja mobil Garen masuk kedalam garasi , pria itu langsung keluar dari mobil dan dengan cepat dia masuk kedalam Mansion .

Garen memasang wajah datar dengan mata elang yang tajam , sampai membuat para Maid menunduk takut .

"Selamat datang , Tuan muda.." sapa mereka dengan penuh hormat

pria itu berjalan melewati setiap manusia yang berdiri di sana , tanpa membalas sapaan mereka .

"ada apa dengan Tuan muda?.." pertanyaan yang muncul di benak mereka saat melihat tingkah Garen .

Garen berhenti tepat di samping kamarnya , karena ada tangan yang menahan dirinya . Grazio menarik jas Garen. 

"Bang , lo lama banget anter Ayang Audrey . Lo gak aneh aneh kan sama Audrey?.." tanya Grazio telik

Garen yang kesal melepaskan tangan Grazio dan menatapnya tajam . "Otak lo pake! Audrey bukan tipe gue!.."

mendengar ucapan Garen , Grazio tersenyum kesenangan "Jawaban yang gue tunggu tunggu dari mulut tajam lo , akhirnya gue gak punya saingan buat jadian sama Audrey.."

Garen menatap kesal sang adik yang terlihat seperti orang tidak waras . "saingan lo , William . Bukan , gue!.." tegssnya sebelum masuk kedalam kamar

Grazio mematung "William? rasanya nama itu familyar di telinga indah gue?.."

"Tidak mungkin , William Zebra cross kan?.."

Grazio menggaruk kepalanya "Shit! kalo iya , najis banget gue saingan sama cowok gila modelan William!.."

******

Garen memilih untuk membersihkan dahuku tubuhnya yang sudah lengket , ya seharian dia beraktivitas dan bergelut dengan pekerjaan kantor yang tidak memberinya jeda . Membuat tubuh kekar dan sixpack nya lengket dan gerah .

"Sial , kenapa gue harus bertemu dengan William bego itu . Pria perkhianat! .."

slp...Kemeja putih itu terlepas dari tubuhnya. Garen mulai membasahi tubuhnya , tak berselang lama pria itu pun berendam di  bathtub .

"Audrey , gue pikir lo gak berhubungan dengan pria berbahaya itu.."

"Lo dalam bahaya , Audrey . Gue gak bisa biarin lo bersama dengan William , tapi gue gak yakin lo bakal nurutin keinginan gue ini..." Garen memejamkan matanya

"Sky , adek lo bodoh banget! Gue bilangin si William itu berbahaya , masih aja di bela dan gak percaya .."

Sky bilek :

"Jangan ngatain adik gue Bodoh juga dong , Garen gendeng! . mau gue tendang tuh pala? kalo aja gue bisa , udah gue tonjok tuh muka! enak aja adik gue yang cantik mempesona kayak gue , lo katain bodoh...."

-

Garen menatap sebuah seni ukir yang dia tempel di salah satu dinding .

"Lihat , Sky . Hasil karya kita gue tempel di sana , sebagai kenangan ..."

"Lo harusnya bisa seperti gue . Hidup dengan penuh kesenangan , kekayaan , keindahan , dan kebahagiaan . Sayangnya , takdir berkata lain.." ucap Garen

Garen menikmati aktifitasnya saat ini.

Tring!..

Cerita Kita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang