Keberatan?

1 0 0
                                    

Jelous?

Garen masuk ke Mansion miliknya dan tampak Gara tengah duduk di sofa ruang tengah sambil menonton film kartun favoritnya .

"My son , kau baru kembali? ini pukul 2 malam , apa kau tersesat sampai pulang begitu arut?..."

Garen menghampiri sang Ayah dan ikut duduk di dekatnya . Wajah datar Garen terkesan tenang itu menatap manik sang ayah , pria itu membuka jasnya dan melipat lengan kemejanya.

"Jelas tidak , Dad . Saya ada urusan sedikit.."

Gara tersenyum , seakan tau apa yang terngah terjadi pada Garen putra cikalnya. "Aku harap kau baru selesai mengencani seorang gadis , my son.."

"What? no! Saya tidak melakukan itu .." sangkal Garen

Gara mengangguk dengan ekspresi yang yakin . "Lalu , urusan apakah itu? tidak mungkin Sena memberikan mu jadwal saat ini.."

"secret" jawab singkat

"Aku ini ayahmu , Garen . Bicarah dengan jujur , jangan malu malu begitu..." Goda Gara

"Dad , aku hanya mengantar seseorang.."

Gara mengeryit , "Mengantar siapa? Celly? atau Gabby?.." tanyanya

"Mana mungkin aku mau mengantar gadis konyol seperti mereka.." sangkal Garen tertawa renyah

"Lalu? Ah , Fanya atau Annet? mungkin.." Gara kembali menggoda Garen

"Stop! Dad , Aku hanya mengantar Aud-"

Garen seketika diam tidak melanjutkan ucapannya . Wajahnya memerah , perlahan Garen memalingkan wajahnya dari sang Ayah.

"What? siapa tadi? Papa bahkan tidak mendengarnya dengan jelas Garen..." ucap Gara yang ingin tau

Garen beranjak meninggalkan Gara yang masih anteng di sana .

"Aku ada kerjaan.."

"Hey! bahkan pembicaraan kita belum selesai.." -Gara

"Saya tau anda akan banyak bertanya.." timbal Garen menaiki tangga

Gara menggelengkan kelapanya pelan . "Siapa sangka sifat muda ku menurun pada sang anak.."

"Tapi , parfum siapa yang menempel pada jas Garen? rasanya tidak mungkin dia memakai parfum dengan aroma bunga ..."

Gara berpikir sejenak .

Senyuman terbit di ujung bibir Gara . "Dia menemui seorang gadis.."

Syera yang baru saja datang , langsung duduk dan memeluk erat sang Suami .

"Kamu kok kayak seneng gitu , ada apa Mas?.." tanya Syera

Gara mengusap lembut wajah sang Istri dan sesekali mengusap pipinya gemas . "Kita akan mendapatkan menantu.."

"Oh , menantu.." Syera mengangguk polos

"Hah? MENANTU!...." teriaknya sedetik kemudia

Cerita Kita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang