11. Get hurt again

17 1 0
                                    


Hai kembali lagi dengan saya hihi, oh iya yang baca cerita ini jangan pada bosan yaaa. Saya tau cerita ini belum dari kata sempurna oke.

Jangan lupa sholawat dulu yuk, supaya berkah.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

(Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad Wa 'Ala Ali Sayyidina Muhammad)

(Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad Wa 'Ala Ali Sayyidina Muhammad)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••
••

Terik matahari disiang hari tidak membuat seorang pemuda kelelahan mendorong gerobak dagangannya, namun keringat ditubuhnya cukup membutikkan betana panasnya sang surya disiang hari ini. Tapi pemuda itu tidak memperdulikannya sama sekali.

Orang-orang melihat gelagat pemudah itu merasa heran, terkadang laki-laki itu menggeleng, entah dia tersenyum ataupun terkekeh pelan.

Sepertinya laki-laki itu sudah sedikit kehilangan kewarasannya hanya karena gadis yang selama ini sukai diam-diam membantunya untuk berdagang beberapa jam yang lalu, senyum pertama kali dilihatnya kini menjadi impresi baginya. Hal itu sukses membuat seorang Geandra salah tingkah sendiri.

Selang beberapa menit, tinggal beberapa langkah lagi Geandra akan sampai didepan rumahnya. Namun satu titik yang mengunci atensinya dengan langkah yang kian melambat, sedetik kemudian Geandra terkesiap menatap satu orang pria yang seumuran dengan Ayahnya dan juga gadis seumuran dirinya kini berdiri menatap dirinya angkuh. Senyum mengejek yang gadis itu tampilkan kepadanya seolah-seolah dirinya sudah berhasil dan membuatnya terjatuh dibawah kekuasaannya.

Keterkejutan Geandra bertambah kala melihat seorang pria sedikit beruban kini keluar bersama ayahnya yang menunduk.

"K-kakek?" Geandra sedikit bermundur kebelakang disaat pria yang disebut kakek itu melangkah kearahnya seraya tersenyum, senyum yang begitu penuh arti dibaliknya.

"Sudah lama tidak bertemu denganmu cucuku. Bagaimana kabaramu sekarang?" pria itu memeluk tubuh Geandra, tersenyum samar ia bisa merasakam reaksi tubuh Geandra yang menegang ketikaka memeluknya.

Pria itu menepuk-nepuk punggung Geandra pelan,"kamu tahu? Kamu dan ayahmu hanyalah parasit yang menggoroti tubuh mendiang anak saya hingga tak tersisa Geandra!"

"Bagaimana bisa hidupmu setenang ini setelah meniadakan ibumu sendiri?" pria itu memcengkram pundak Geandra, menekan kuku-kukunya hingga terasa ingin tembus kedalam kulit Geandra.

Pria itu terkekeh pelan dan kemudian melepas cengkramannya dari pundak Geandra beralih menepuk kembali punggung Geandra.

"Oh maafkan saya telah menyakitimu..." sesalnya pura-pura, kemudian melepaskan pelukannya dan menatap muak Geandra. Namun rasa hampa yang dirasakannya kini menjalar dihatinya, melihat wajah Geandra mengingatnya kepada mendiang putrinya. Dia benci itu, membenci anak dari putrinya yang memiliki wajah amat mirip, bahkan sangat persis dari segi wajah manapun milik Geandra.

Gadis Donat [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang