12. Perkara kucing

19 1 0
                                    

Hai hai, ketemu lagi!! Aku udah berapa abad gak up ya? Huhuh maafkueeennn bagi yang nungguin nih cerita heheh..

love dari aku💙

Sebelum itu mari bersholawat dulu biar berkah...

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

(Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad Wa 'Ala Ali Sayyidina Muhammad)

(Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad Wa 'Ala Ali Sayyidina Muhammad)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••
••

"Assalamu'alaikum Ayah, Geandra pulang."

Geandra menutup kembali pintu rumahnya, melepas sepatu dari kakinya dan menyimpannya dirak khusus sepatu. Laki-laki itu menghampiri sang Ayah yang kini tengah duduk disofa seraya membaca majalah.

"Wa'alaikumussalam..." Asraf menyimpan majalahnya diatas meja, kemudian mengulurkan tangannya saat Geandra menjulurkan tangannya untuk menyaliminya.

"Gean bawa sate ayam buat Ayah," ucap Geandra setelah duduk disamping Asraf, lalu menyimpan sate yang dibelinya diatas meja.

Asraf tersenyum, tangannya bergerak menepuk kepala anaknya lembut."Padahal gak usah repot-repot beliin Ayah kayak beginian, kamu gak capek sehabis kerja?"

Geandra menyodorkan setusuk sate kedepan Ayahnya guna menyuapi Ayahnya."Aaaa," Geandra tersenyum saat Asraf memerima suapannya, ia menyimpan tusuk sate tersebut ketempatnya.

"Gak repot kok Ayah. Tadi Gean juga singgah buat makan, yaudah Gean sekalian beliin Ayah sate. Lagian penjual satenya gak jauh dari warung makan," jelas Geandra.

"Iya iya deh....kamu gak ikut makan?" Asraf melirik Geandra yang kini sudah berdiri.

"Ayah aja, perut Gean udah gak muat," tolak Genadra halus, kemudian menyampirkan tas sekolahnya dibahu."Habisin Yah, Geandra ke kamar dulu," pamitnya.

Setelah selesai mandi dan melaksanakan sholat Isya, Geandra berbaring diatas kasurnya dengan kaki yang menjutai kebawah menyentuh lantai keramik. Alih-alih merasa sedih karena kejadian kemarin, laki-laki itu justru tersenyum mengingat betapa semangatnya Adhiba yang membatunya. Geandra menyentuh dada kirinya yang tiba-tiba berdetak tak karuan.

Apakah ini yang dinamakan jatuh cinta? Ia tidak pernah merasakan jatuh hati kepada seorang perempuan. Tapi sekarang, hanya karna satu sosok perempua yang cukup polos dan tingkah bar-barnya sukses membuatnya gila.

"Abang, Dhiba pengen donat!"

Seorang gadis berpayung motif donat dengan seragam SMP nya yang masih melekat ditubuhnya kini berlari dilebatnya hujan menuju Restoran milik Abangnya, gadis itu berhenti tepat disamping seorang pemuda bertopi hitam yang merupakan kariyawan disini sedang memegang kantong berisikan sampah.

Gadis Donat [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang