02. Adhiba Solara

26 6 0
                                    

Jangan luap ngucap dibawah ini👇

بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

(bismillaahir-rohmaanir-rohiim)

Hai ketemu lagi kita!

Gimana nih sama puasanya?

Lancar? Alhamdulillah...

Lancar? Alhamdulillah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••
••

Gadis dengan wajah bulatnya terlihat mengembul disaat mengunyah makanan kesukaannya, mata yang berbentuk kacang almond namun sedikit sipit itu menatap taman dihadapannya berbinar dengan tahi lalat dibawah mata kirinya menambah kesan imut diwajah gadis itu. Hari ini hatinya begitu damai, entahlah apa yang membuatnya seperti ini.

Namun ini patut disyukuri, jarang-jarang ia mendapati hatinya seperti ini, jika bukan karena sahabatnya, Zeta yang sering mengganggunya atau kedua kakanya yang menjahilinya. Gadis itu mendengus lembut mengingat kelakuan orang-orang terdekatnya.

Gadis berjilbab putih itu menyimpan bekas box donat kesamping, lalu meraih kemasan teh botol miliknya kemudian meneguk minuman itu.

"ADHIBA SOLARA!"

Uhuk!

Uhuk!

Gadis yang baru saja berteriak itu terbelalak panik, melihat Adhiba yang tersedak minuman.

"Eh e-eh lo, lo nggak papa?" karena teramat panik, gadis itu menepuk punggung Adhiba sedikit keras.

Adhiba menyentak tangan sahabatnya yang semula menepuk punggungnya,"ihh Zeta!" dengusnya dan menatap kesal wajah gadis yang kini menyengir kepadanya.

Lupakan tentang hatinya yang damai, lupakan tentang perasaannya yang berbahagia, kini semuanya musnah setelah kedatangan sahabatnya yang mengganggu. Hancur sudah ketenangannya hari ini, wajahnya nampak menjadi murung bersmaan dengusan kecil keluar dari mulutnya.

"Sorry Dhiba hehe..." gadis berkuncir kuda itu memiringkan kepalanya menatap Adhiba.

Zeta menggeser box donat kosong kesamping, kemudian duduk disamping Adhiba seraya menyodorkan paper bag yang entah berisikan apa.

"Nih dari fans abadi lo!" ketus Zeta sedikit kesal.

Adhiba menghela nafas berat menatap apa yang disodorkan Zeta kepadanya. Gadis itu mengambil paper bag itu bergerak membukannya lalu mengeluarkan benda yang terdapat didalamnya.

"Gue heran deh, lo itu beruntung banget dapat fans abadi kaya raya Dhib, tapi lo malah acuhin," Zeta memandang kalung ditangan Adhiba. Kemudian menatap sahabatnya, "kalau gue jadi lo, gak bakalan gue sia-siain."

Gadis Donat [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang