17. Kehilangan [Lagi?]

26 0 0
                                    

Hai ketemu lagi

Notic dari aku 💙💙💙

Sebelum itu yuk mari bersholawat bersama

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

(Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad Wa 'Ala Ali Sayyidina Muhammad)

(Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad Wa 'Ala Ali Sayyidina Muhammad)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••
••


Ting!

Suara notifikasi dari ponsel Zeta menghentikan kedua langkahnya yang kini menuju kantin bersama Adhiba. Gadis itu merogoh saku roknya dan meraih ponsel miliknya.

Seketika wajah Zeta berubah murung setelah membaca pesan dari Mamanya, ia menghela napas berat dan kemudiam menyimpan ponselnya kembali tanpa berniat membalas pesan dari Mamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seketika wajah Zeta berubah murung setelah membaca pesan dari Mamanya, ia menghela napas berat dan kemudiam menyimpan ponselnya kembali tanpa berniat membalas pesan dari Mamanya.

"Sendiri lagi gue Dhib, Mama udah berangkat ke Amerika," ucap gadis itu seraya menatap sendu sepatu miliknya.

Adhiba menghadap sempurnah kearah sahabatnya, menyentuh lembut pundak Zeta,"lo gak sendiri Ze. Ada gue— ya walaupun suasananya beda sama Mama lo sih, tapi tenang aja kita bisa ganti-gantian main kerumah."

"Jadi...." Adhiba memiringkan kepalanya membungkuk sedikit dan menatap Zeta dari bawah,"samangat!!" serunya seraya mengepalkan tangannya dihadapan Zeta guna memberi semangat kepada sahabatnya.

Zeta terkekeh melihat reaksi Adhiba, lantas ia mendorong keras kening sahabatnya yang masih dalam posisinya, alhasil Adhiba nyaris terjungkal kebelakang dan seketika tawa Zeta langsung keluar melihat wajah kesal Adhiba.

"Lo suka banget maksiatin gue Ze, kalau gak dicaci pake kata-kata. Pasti maksiatin gue pake fisik!" gerutu Adhiba, kemudian memalingkan wajahnya kedepan seraya melangkah kembali begitupun Zeta ikut melanjutkan langkahnya dibelakang Adhiba.

"Itu secara refleks Dhib! Jangan salahin gue, salahin aja tuh sifat polos yang tingkat atas!" sahut Zeta dari belakanga.

Adhiba mencibirkan bibirnya membalas perkataan Zeta.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gadis Donat [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang