1🌹

2.4K 92 5
                                    


Hay semua saya kembali mencoba membuat cerita tentang jaeyong. Mungkin sedikit kaku dalam penulisan. Namun saya berusaha menuliskan yang terbaik untuk kalian🤗.

Coment+vote+follow and share nya jangan lupa yang besti🥰.



**********************************
.
.
.
.
.
.
.

Kalimat dan ucapan kapan nikah??? Kerap kali menghantui taeyong. Dia merasa muak mendengarnya. Meski umurnya sudah mencapai 27 tahun tapi tetap saja taeyong belum ada keinginan untuk menikah.

Bukan tak ingin hanya saja dirinya takut. Tak ada pernikahan yang indah dimata taeyong semuanya sama. Rasa trauma menikah berawal dari kakak nya irene. Dimana sang kakak menikah dengan sang kekasih yang sudah lama memiliki hubungan namun kandas di pernikahan.

Perselingkuhan, ekonomi, kekerasan dan rasa bosan itu selalu melekat disebuah rumah tangga. Tak ada hal yang menarik yang taeyong lihat.

Kakaknya Irene meninggal 7 tahun lalu bunuh diri di dalam kamar. Di sebabkan stres karena suaminya selingkuh dan melakukan kekerasan dalam rumah tangga.

Kedua orang tuanya bercerai karna rasa bosan. Ayah nya pergi meninggalkan mereka memilih menikah dengan wanita lain di Amerika.



Tok tok

Pintu kamar taeyong terbuka menampilkan sang bunda yang tersenyum hangat padanya.

" Bunda tidak lihat tadi yongie pulang? " Baekhyun menghampiri taeyong.

Taeyong melirik sang bunda sebentar lalu menghela nafasnya.
"Maaf bunda karna tidak menyapa terlebih dahulu"

" Apa ada masalah ? " Tanya baekhyun lembut mengelus surai rambut taeyong . Kebiasaan taeyong jika dia merasa kesal dan memiliki masalah dia akan langsung masuk ke dalam kamar tanpa menyapa bunda nya terlebih dahulu.

" Mereka menanyakan nya lagi bunda" Kesal taeyong memeluk baekhyun.

" Tidak perlu di dengar kan yongie. Biarkan saja mereka"Baekhyun tentu saja tau maksud sang anak.

" Tapi yongie kesal bunda. Apa menikah itu kewajiban? . Apa itu harus bunda? . Yongie tidak ingin menikah. Yongie bahagia hidup berdua dengan bunda saja sudah cukup. "

" Yongie " Baekhyun memegang pundak taeyong menatap sang anak kasihan. Jika sudah begini rasanya Dirinya merasa gagal sebagai seorang ibu. Karna Dia salah satu penyebab sang anak tidak mau menikah.


" Yongie taukan setiap manusia akan pergi kembali pada Tuhan nya? "

Kepala taeyong mengangguk.

" Termasuk bunda" Ucap baekhyun lirih yang masih bisa di dengar oleh taeyong.

" Bunda" Taeyong menatap baekhyun.
Menggenggam tangan bunda nya dengan kepala yang menggeleng ke kanan dan kekiri dengan maksud agar bunda berhenti untuk melanjutkan ucapannya.

" Bunda sayang sama yongie. Tapi bunda tidak bisa selama nya bersama yongie. Seiring berjalan nya waktu bunda pasti juga akan pergi"

" Hikss bunda jangan katakan itu. Yongie tidak suka. Cuman bunda yang yongie punya saat ini. Jangan berkata yang aneh aneh" Taeyong menghambur kepelukan sang bunda. Memeluk bunda nya erat.

Baekhyun membalas pelukan anaknya memberinya elusan di kepala membuat taeyong sedikit tenang. Namun airmata taeyong tetap turun mengalir dengan diam.

" Yongie tau menikah itu memang bukan kewajiban. Tapi hidup sendiri di masa tua itu lebih menyedihkan. Jadi yongie harus menikah ya. "

" Yongie takut bunda" Lirih taeyong masih memeluk sang bunda.

" Nasib setiap orang berbeda beda. Yongie tidak mau menikah karna melihat bunda dan kak Irene yang memiliki nasib malang di dalam pernikahan kan? "

Kepala Taeyong mengangguk pelan.

" Yongie tidak boleh mengambil kesimpulan dari takdir bunda dan kak irene bahwa takdir yongie sama. Tuhan memberikan alur yang berbeda beda pada makhluk nya. Yongie seharusnya mengambil pelajaran dari itu."

Baekhyun terdiam sebentar menghela nafasnya kasar kemudian melanjutkan ucapan nya kembali
" Bunda terlalu cepat memutuskan tanpa memikirkan kedepan nya sehingga bunda dan ayah bercerai hanya karna hal sepele. Sedangkan kak irene bercerai dengan suaminya karna kurang nya komunikasi. Mereka berdua memiliki sifat yang keras kepala tidak ada yang mau mengalah. Kak irene terlalu mengekang suaminya tidk memberikan nya kebebasan dalam bekerja. Sifat posesif yang terlalu berlebihan salah satu pemicu terjadinya kekerasan dalam rumah tangga dan berakhir perceraian. "

Taeyong hanya diam tak mau menyela. Namun telinga nya mendengar kan setiap ucapan sang bunda.

" Yongie berbeda dengan bunda dan kak irene. Yongie memiliki sifat yang lebih dewasa dan selalu berpikir sebelum bertindak. Jadi bunda rasa yongie pasti bisa menjalin rumah tangga yang sehat. "

" Tapi yongie belum sanggup memulai hubungan dengan orang lain. Yongie takut"

" Tidak apa apa sayang pelan pelan saja. Bunda yakin pasti yongie memiliki suami yang baik nanti."

" Sudah tidak usah di pikir kan lagi. Ayok ganti bajunya setelah itu turun ke meja makan. Bunda tunggu ya"

Setelah memberikan pengertian pada taeyong. Baekhyun keluar dari kamar sang anak. Sebagai seorang ibu tentu saja baekhyun takut dengan masa depan sang anak. Dia tidak ingin anak nya hidup sendiri di hari tua. Setidak nya ada seseorang anak yang menemani seperti dirinya.




*************************
.
.
.
.
.

Taeyong fokus mengerjakan data keuangan yang harus di keluar kan bulan ini. Taeyong bekerja di toko butik bunda nya. Baekhyun memang memiliki 3 cabang butik di Korea.

" Ten tolong kirim kan 30 baju ke alamat ini ya" Taeyong memberikan kertas yang berisi alamat pembeli pada Ten.

" Siap laksanakan nyonya cantik " Sahut Ten memberi gestur hormat.

" Jangan menggoda ku Ten" Kesal taeyong menatap Ten datar.

" Kau memang cantik nyonya "

" Jangan panggil aku nyonya"

Bukan nya takut Ten malah tertawa melihat wajah taeyong yang kesal. Umur hanyalah angka. Wajah taeyong tetap terlihat imut dan cantik secara bersamaan.

" Aku pergi dulu ya nyonya cantik" Setelah mengatakan itu Ten berlari secepat mungkin.

Ten adalah salah satu sahabat taeyong yang bekerja di butik nya. Mereka sudah bersama sejak masih berada di kelas menengah pertama.

Ting

Ponsel taeyong bergetar tanda masuk pesan. Taeyong menarik ponsel nya yang berada di atas meja lalu membuka pesan masuk itu.

Yongie bisa pulang sekarang nak. ada yang mau bunda bicarakan. Bunda tunggu ya.

Kening taeyong mengernyit merasa heran setelah membaca pesan sang bunda. . Apa sepenting itu?. Biasa nya bunda nya tidak akan menggangu nya saat bekerja. Jika ada yang ingin di katakan biasanya tunggu dirinya pulang.

Tak mau berlama lama taeyong dengan segera mengambil kunci mobil nya lalu pergi keluar dengan cepat.

Jarak rumah taeyong ke butik tidak terlalu jauh hanya memakan waktu 15 menit.

Taeyong semakin di buat bingung ketika melihat ada satu mobil yang terparkir di depan rumah nya. Seingatnya dia tidak memiliki keluarga lain. Dia hanya tinggal berdua bersama ibunya di dunia ini.

Tidak mungkin ayah kan? ' batin taeyong. Pasalnya ayah nya sudah lama memutuskan hubungan dengan mereka. Yang taeyong ingat terakhir kali nya dia melihat ayah nya saat dia masih berada di sekolah dasar kelas 3.






Bersambung.........

Lanjut atau stop guys??? ?


















DijodohkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang