CHAPTER 6

2.2K 337 13
                                    

Pagi yang cukup hectic dan ramai karena suasana arena sirkuit di dalam sudah mulai sibuk.

"Vy, lo tau kan kita duduk dimana?"

"Iya tau kok, kenapa emang?"

"Gapapa kali aja kita kepisah, gue takut lo nyasar aja sih hahahaha"

Ivy just rolling her eyes.

"Ini kita lewat mana deh? Rame banget kaya gini? Bukannya lewat sana ya?"

Ivy ragu mereka memasuki area di jalur yang tepat. Karena sejak tadi ia hanya melihat orang-orang yang lalu lalang mengenakan seragam tim masing-masing.

"Excuse me, miss"

Ivy menepi membiarkan seorang pria paruh baya lewat membawa sesuatu yang cukup besar.

"Bener kok lewat sini"

Ivy menghebuskan nafasnya. Ia merasa ada yang salah. Bukankah seharusnya mereka menaiki tangga ke tribun untuk sampai ke kursi mereka? Tetapi, Adara justru sebaliknya. Ia membawa mereka turun ke area para tim yang sedang bersiap untuk latihan.

Ivy berdiri dan menghadap ke arah sirkuit. Cuacanya cukup terik untuk pagi ini. Ia menggunakan short pants dan baju yang sedikit terbuka, karena memang sepanas itu.

Gadis itu lebih mengkhawatirkan pie buatannya yang sengaja ia bawa untuk dimakan bersama Adara. Ivy membuatnya dengan sangat niat di hotel.

Pie kesukaan Adara.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adara tampak seperti sedang mencari seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adara tampak seperti sedang mencari seseorang. Ia melambaikan tangannya pada pria yang mengenakan seragam tim asal Red B*ll itu.

Ia berlari kecil ke arahnya dan tanpa sadar meninggalkan Ivy yang masih betah melihat mobil-mobil berlalu lalang di depannya dengan kecepatan tinggi.

Sebagian tim memang sudah ada yang melakukan latihan dan mencoba untuk merasakan sirkuitnya.

"Dar, gue pegel banget nih! Ayo duduk aja deh mendingan!"

Ivy menutup matanya yang silau, ia terlihat sibuk sekali menenteng kue pie itu ditangannya.

Sedangkan, tangan satunya mencoba untuk menarik tangan Adara agar segera mengikutinya.

Race In loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang