.
Ivy tersenyum lebar setelah mendapat informasi dari Danu. Photoshoot dengan Arvis, sama sekali tidak pernah terlintas di kepalanya.
"Layak di coba," gumamnya.
Meski sudah sibuk bekerja di kantor, Ivy sesekali tetap mengambil tawaran seperti iklan atau photoshoot sebuah majalah. Tidak banyak, namun untuk mengisi kegiatan harian yang senggang saja.
Seperti hal nya siang ini, sejak pagi ia sudah tiba lebih dulu di lokasi pemotretan.
Jadwal foto solo nya membuatnya harus lebih dulu melakukan persiapan.
Ivy membuat semua orang menganga tak percaya bahwa wanita cantik yang berdiri disana adalah seorang manusia.
Danu mengangkat kepalanya dengan bangga. Ia hanya terkekeh pelan setiap mendengar suara kru disana serentak.
"Woah...woah..."
Setiap Ivy berganti gaya maka mereka akan terus menatap tak percaya dan menghasilkan suara kagum yang sangat kompak hingga membuat Ivy tak kuasa menahan tawanya.
"Sorry...sorry," ucapnya lalu mencoba untuk terlihat professional kembali.
Menggunakan baju dari designer terkenal dunia dengan atasan terbuka yang mengekspos kulitnya yang seputih susu.
Belum lagi bentuk tubuh dengan lekukan sempurna.
Hasil foto miliknya bahkan tak ada celah cacat sedikit pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Race In love
FanfictionMenjadi professional F1 membuat Arvis dikelilingi oleh wanita-wanita cantik dan kehidupan yang gemerlap. Lalu, bagaimana ketika ia bertemu dengan Ivy? Gadis yang memiliki sisi berbanding jauh terbalik dari kehidupannya. Seorang Ballerina yang meny...