🦉|| LIMA BELAS

44 3 0
                                    

HAPPY READING ALL.

•••

Pagi hari di kediaman Abraham, sebuah keluarga, kini sedang melakukan sarapan bersama.

"Rava, om Gala kan masih dua hari lagi, pulangnya" Ucap Erlin memulai percakapan.

"Iya, bun".

"Gimana kalau Cila suruh, menginap di sini" Usul Erlin.

"Boleh, nanti Rava, coba bicara ke Sheila" Ujar Aravan, lalu bangkit dari duduknya.

"Yaudh, kalau gitu Rava pamit dulu, Assllamualaikum" Pamit Aravan, lalu mencium lengan Erlin.

"Walaikum salam, hati-hati jangan ngebut bawa motornya!" Teriak Erlin, karna Aravan telah diambang pintu. Aravan hanya memberi jempol, untuk mengiyakan ucapan sang bunda.

•••

"Cila, berangkat dulu ya bi!" Seru Sheila, yang ingin segera berangkat kesekolah, saat dirinya telah menaiki motor dan ingin memakai helm miliknya, tetapi terhenti oleh teriakan seseorang.

"CILAA!!" Teriak pemuda tersebut yang tak lain adalah Aravan.

"Akhh! Lo pagi-pagi udah teriak-teriak! Budek tau gak gue lama-lama!" Jujur moodnya langsung hancur, saat mendengar teriakan Aravan, barusan.

"Hehe Sory" Cengir Aravan saat dirinya telah membuka helm full face miliknya.

"Hihi siri" Ejek Sheila menirukan ucapan Aravan.

"Jelek lo begitu".

"Ck, lo dateng-dateng udah teriak-teriak, terus ngatain, mau lo apa sih?!" kesal Sheila.

"Mau ngajak lo bareng".

"Males" Singkat Sheila.

"Aaaa ayo Sheila" rengek Aravan.

"Ya ayo" bukannya turun dari motor Sheila malah memakai helm miliknya.

"Bukan gitu, lo bareng sama gue".

"Gak mau Ravaaa, lo kaya gak tau murid di SMA Pelita, aja" Ujar Sheila.

"Ck, udah itu mah urusan gue" Ujar Aravan dengan menarik lengan Sheila untuk Segera turun.

Dan dengan terpaksa Sheila pun mengiyakan dan mulai menaiki moge milik Aravan, yang sedikit di bantu.

"Tinggi banget sih motor lo, mending pake motor gue" Omel Sheila

"Itu karna lo pendek, dah buruan pegangan!" Titah Aravan, yang segera dituruti oleh Sheila, dengan wajahnya yang ditekuk serta bibirnya yang manyun, membuat Aravan menggigit bibirnya, karna sangking gemasnya Sheila.

•••

Deru motor yang tak asing memenuhi penjuru parkiran SMA Pelita.

"Khem! Ada yang mulai bucin nih" Sindir Erlang, saat melihat pak bos berangkat dengan seorang gadis cantik.

"Belum jadian aja udah bucin, gimana jadiannya nanti" Sambung Kenzo.

"Ya pasti bumi untuk berdua".

"Berisik lo berdua".

Aravan tak mendengarkan sindiran teman, temannya itu, dan mulai melangkahkan kaki jenjangnya menuju kelas.

"Shel!" panggil Aravan.

"Apaan?" Sheila yang akan memasuki kelas, tehentikan oleh panggilan dari Aravan.

"Bunda nyuruh lo buat kerumah".

"Mau ngapain?" Tanya Sheila.

"Bunda mau ketemu aja sama lo" Ujar Aravan.

"Hmmm" dehem Sheila.

ARAVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang