🦉|| DUA BELAS

51 3 0
                                    

HAPPY READING ALL

•••

"

Khem! Siapa nih ya yang KATANYA ketua Dark owl yang paling di takuti, nangis sambil di pupuk lagi" Sindir seseorang sambil menekan setiap katanya, yang tak lain adalah seorang Erlang Wijaya. Mereka kini sedang berada di kantin sekolah karna.

"Iya Rav, lo tadi malem napa nangis? Sampai harus di tenangin sama nyokapnya si Cila lagi" sambung Kenzo, disertai kekehan kecil. Aravan yang mendengar apa yang mereka berdua ucapkan, langsung tersedak. Dengan segera ia meminum, minuman miliknya hingga tandas lalu mendongak menatap mereka berdua.

"Eee siapa ju-..." Ucapannya terpotong oleh teriakan melengking seorang gadis yang berlari ke arah mereka ber-empat.

"RAVAA!!??" Teriak gadis itu, yang tak lain adalah Felia. Ia berlari menuju meja milik Aravan dkk, di susul oleh Yumna.

"Berisik lo" Ucap Aravan datar.

"Tau tuh, suara kek toa rusak juga!" Ejek Erlang. Yang hanya di tanggapi cengiran oleh Felia.

"Eh iya, Besti gue gimana Rav?" tanya Felia.

"Baik" singkat Aravan, tanpa memalingkan pandangannya dari benda pipih miliknya.

"Oh, kalo gitu gue sama Fel-..." Belum saja Yumna selesai bicara, tapi telah di cela oleh Aravan.

"Gak bisa"

"Why?" Aravan menghela nafas panjang lalu menatap Felia.

"Karna Om Gala, tidak memperbolehkan siapa pun untuk menjenguk putrinya, walaupun itu teman dekatnya sendiri, karna Om Gala mau si Sheila istirahat full" Jelas Aravan, berbohong. Jujur saja ia ingin berduaan saja dengan Sheila.

"Oh gitu ya" ujar Felia lesu.

"Ya udah deh gapapa, tanks ya Rav"

•••

Setelah semua pelajaran telah selesai, dengan segera Aravan keluar dari kelas dengan perasaan sangat-sangat antusias karna ia akan bertemu Sheila.

Oh ya Btw, Sheila sudah di perbolehkan untuk pulang dan hanya boleh istirahat saja.

"Lo bener Rav, kagak mau bareng?" tanya Kenzo sambil memerhatikan kegiatan Aravan yang mulai memakai Helm full face miliknya.

"Gue bukan anak kecil lagi Zo, gue bisa jaga diri gue sendiri!" Ujar Aravan, karna temannya ini sangat berlebihan, hanya sekali saja tak pulang bareng, sampai sebegitunya. Lagi pula Aravan bisa berkelahi satu lawan sepuluh tanpa mereka.

"Dah gue cabut duluan!" mereka hanya menatap kepergian Aravan.

"Mau kemana sih tuh anak?" tanya Erlang heran, sebab mereka tidak di beritahu oleh Aravan, dirinya ingin pergi kemana.

"Tau" Sahut Kenzo dengan mengangkat kedua bahunya tanda ia tak tahu yang mulai menaiki moge miliknya di ikuti yang lain.

Sebelum bertemu Sheila, Aravan menyempatkan untuk membeli berbagai macam jajan dan coklat untuk Sheila.

Namun di tengah perjalan, Aravan di buntuti banyak motor dibelakangnya. Karna ia malas meladi mereka, Aravan menancapkan gasnya, mengendarai di atas rata-rata.

Tapi Aravan terpaksa mengerem mendadak, yang membuat Aravan hampir terjungkal ke depan, karna dua motor menyalipnya dan berhenti didepan motornya.

"Damn!" umpatnya lalu membuka helm miliknya dan turun dari moge miliknya.

ARAVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang