HAPPY READING ALL
•••
Di suatu malam terdapat tiga pemuda yang telah sampai di sebuah mansion megah. Mereka memarkirkan motor milik mereka di halaman mansion tersebut.
"Pencet bellnya Lang" Titah Kenzo, dengan segera dilakukan oleh Erlang.
Beberapa kali Erlang memencetnya dan seorang wanita paruh baya membukanya.
"Eh nak Erlang" Sapa Erlin, mereka bertiga langsung mencium punggung tangan milik Erlin.
"Ravanya ada bunda?" Tanya Kenzo.
"Oh ada, lagi di kamarnya. Ayo masuk" Titah Erlin.
"Ke kamar Aravan aja langsung, kalau ada perlu. Bunda mau buatkan minuman dulu" Sambung Erlin, yang diangguki ketiganya.
Saat hendak kembali melangkah, Erlin membalikkan badannya.
"Mau minum sama snack apa?" Tanya Erlin.
"Apa aja bunda" Jawab Kenzo, yang diangguki Erlin.
Mereka bertiga mulai, melangkah menuju kamar paketu-nya.
Saat sampai di depan pintu kamar Aravan, mereka langsung membukanya.
"Anj-" Umpat Aravan tertahankan, dirinya kaget baru saja dirinya akan marah, ternyata teman-teman lucknut nya.
"Hallo paketu!" Seru Erlang, berlari menghampiri Aravan yang sedang rebahan, dengan boxer berwarna army dan kaus hitam miliknya. Erlang mulai berlari naik keatas kasur milik Aravan dan memeluknya, disusul Kenzo dan Dewa mengikuti dari belakang dan mendudukkan diri pada sofa yang berada kamar Aravan.
"Kalo mau masuk tuh ketuk dulu, gak sopan" Omel Aravan.
"Yeh dateng-dateng, bukannya di sambut malah marah-marah Lo" Ucap Kenzo.
"Emangnya Lo lagi nonton apaan dah? kita dateng ke kedatangan Kunti" Sambung Erlang, mengalihkan pandangannya pada televisi disana.
Aravan yang menyadari itu pun panik. Erlang dan yang lain pun telah melihat apa yang di tonton oleh Aravan pun, menatap Aravan dengan wajah cengonya.
"Pfft.." Mereka semua menahan tawa sama halnya dengan Dewa. Dan di persekian detik, tawa mereka menyembur.
"HHAHAH gue kira nonton apaan aanjir, sampe kaget begitu," Ujar Erlang dengan tawanya.
"TERNYATA MY LITTLE PONNY!" Seru mereka bersamaan dan tertawaan terbahak-bahak.
"Hilang sudah harga diri gue" erang Aravan. Sedangkan teman-temannya masih terus tertawa.
"Dan apa itu promina puff?" Ucap Kenzo saat dirinya melihat beberapa snack promina di kasur.
"Ututu dede lapa lagiw mamam jajan, ya" Ujar Erlang dengan suara dibuat-buat olehnya. Yang mengundang tawa, Dewa pun ikut terkekeh. Aravan yang kesal pun langsung mematikan tv miliknya.
"Terus, ketawa aja terus, sampai puas. Karna besok gak mungkin lagi kalian bakal ketawa" Ujar Aravan dingin. Yang membuat mereka menghentikan tawa mereka, dengan nyali yang menciut.
TOK!
TOK!
Selang beberapa detik pintu kamar di ketuk Aravan.
"Masuk!" Seru Aravan dari dalam, dan menampilkan seorang pelayan dengan sebuah nampan di tangannya.
CEKLEK!
"Ini minum dan beberapa makanan untuk, temen Den Rava, dari nyonya" Ujar Pelayan tersebut menaruh, nampan tersebut di meja yang terdapat di kamar tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAVAN
Teen Fiction[ Dahulukan folow sebelum membaca 😉 ] [ TIDAK ADA UNSUR 18, 21 DAN LAINNYA ‼️ ] Maaf kalo banyak yang Typo dlm ketikannya. Kasih tau aja nanti lala revisi lagi, oke! ••• Tentang Aravan Abraham, ketua dari sebuah geng motor yang sangat terkenal yait...