24. End?

1.5K 215 43
                                    

Yang vote sama komen dapet pahala soalnya nyenengin aku.

Lora digiring menuju ruangan VVIP, gadis itu tidak melawan tangannya dicengkaram keras dan diseret begitu saja.

Dibelakang mereka ada dua orang yang Lora yakin mereka pasti anak buah Reyken, mereka terus mengikuti hingga pintu ruang VVIP.

"Gue mau cuma kita berdua." Pinta Lora.

"Sure, mereka tunggu di luar."

"Nggak. Di lorong ini nggak boleh ada siapa-siapa."

"Nggak bisa!"

"Nggak ada siapapun atau nggak sama sekali!"

"Oke-oke."

Reyken menyuruh dua orang antek-anteknya untuk menjauh dari area ruang VVIP.

Setelah semuanya dirasa aman, mereka berdua memasuki ruangan. Reyken memimpin disusul Lora.

Gadis itu berinisiatif untuk mengunci pintu sambil menyeringai tanpa Reyken ketahui.

"Wow, semangat banget ya?" Tanya Reyken.

Tidak menjawab, Lora mencabut kuncinya lalu berjalan menuju kamar mandi, sambil terus diawasi Reyken gadis itu menunjukkan kepada mantan pacarnya kunci yang ia pegang dilempar begitu saja kedalam closet.

Raut wajah Reyken berubah. Untuk apa Lora membuang kuncinya? Bagimana cara mereka keluar nanti?

"Ko dibuang?" Tanya Reyken.

"Tenang sayang, rencana aku lebih bagus." Ucap Lora bukan kepada Reyken tapi memberi kabar untuk suaminya. Disebrang Dega bernafas lega, meski masih panik setengah mati tapi Dega berusaha berfikir positif, Lora bukan wanita lemah, ujung jempolnya sudah kebal menabrak kaki meja tanpa menangis, jadi pasti semuanya akan baik-baik saja. Leya juga sudah berdiri di depan ruangan.

"Apa maksud lo?" tanya Reyken masih belum mengerti setelah mendengar perkataan Lora.

"Mau mulai sekarang?" Ajak Lora.

"Ayo."

Reyken membuka bajunya dengan semangat, begitupun Lora, gadis itu melepaskan dress dan high heelsnya menyisakan baju lengan pendek dan celana leging pendek.

Senyum Reyken hilang begitu matanya mentap pisau yang terikat di paha Lora.

"Anjing!" Umpat Reyken

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anjing!" Umpat Reyken.

Melihat muka panik laki-laki itu membuat Lora menyeringai puas, diluar rencana yang didiskusikan semalam ini adalah rencana tersembunyi yang Lora susun semalaman, sendirian, setelah mengulik beberapa informasi dari orang terdekat Reyken, tanpa sepengetahuan Dega.

"Ternyata ketololan lo mendarah daging dari dulu sampe sekarang. Lo pikir gue bakal pasrah nyerah gitu aja? Setelah apa yang gue lewatin dari dulu sampe sekarang gue milih buat nyerah? Itu namanya tolol! T.O.L.O.L, GOBLOK!

Be My HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang