19. Bukan salah Lora

1.9K 287 171
                                    

Lorong putih berbau obat itu nampak lenggang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lorong putih berbau obat itu nampak lenggang. Juna sedang ditangani dokter, keadaannya cukup serius karena pluru berhasil menembus dada sebelah kiri. Dokter khawatir pluru itu mengenai jantung Juna.

Dega terduduk di depan ruang oprasi, menunggu pintu itu terbuka dengan perasaan bersalahnya. Dia bingung, bagaimana cara menghentikan semua ini? Istrinya terus menerus diteror. Sedetik saja dirinya lengah nyawa Lora terancam.

Contohnya tadi, tiba-tiba saja begitu Dega hendak turun dari mobil, panggilan telepon nomor tidak dikenal terus menghubunginya, setiap diangkat selalu mati, berulang beberapa kali hingga Dega lengah, untung Juna melihat semua gerak-gerik Lora dan matanya langsung tertuju pada seseorang dibalik pohon.

Semuanya terjadi terlalu cepat. Membingungkan. Otak Dega berusaha untuk mencerna semua insiden tadi sore. Kenapa Reyken sangat bersikeras ingin membuat hidup Lora hancur?

Lama berfikir akhirnya kepala Dega terangkat, dia teringat percakapannya dengan ayah Reyken.

"Bukan Lora yang ingin anak itu sakiti, tapi kamu. Kamu musuh bagi Reyken karena sudah merebut apa yang dia sayang. Tidak mungkin anak itu melukai Lora. Dia saja berani durhaka kepada saya gara-gara gadis itu, mana mungkin dia tega melukainya. Tidak usah khawatirkan Lora, dia tidak selemah itu untuk menghadapi anak saya. Lindungi saja dirimu sendiri, anak saya cukup nekat jika menyangkut soal apa yang dia sayang. Soal hutang, memang saya kesal dengan keluarga Lora, terutama ibunya. Tapi semua hutang-hutang itu sudah saya anggap lunas. Jika Lora masih ingin melunasinya, bagus lah, untung bagi saya."

Ternyata selama ini target buruan utama Reyken bukan Lora melainkan Dega. Reyken memang marah kepada Lora tapi amarahnya berubah menjadi dendam setelah tau Dega mempersunting pacarnya.

Berarti semua ini salah Dega, dia yang sudah membuat hidup Lora semakin sulit, jadi seharusnya Dega yang menyelesaikan semuanya.

Cara apa yang harus dia pakai untuk menghentikan Reyken?

'Bukan Lora yang ingin anak itu sakiti, tapi kamu.'

Jawaban ditemukan! Dega harus menjauh dari Lora, sejauh mungkin, hingga Reyken berani mendekat dan memakan umpannya.

Senyum Dega merekah. Bergegas Dega mengeluarkan ponselnya untuk menguhungi Lora.

Berdering, beberapa detik kemudian panggilan diterima.

"Hallo, sayang. Kamu jangan kemana-mana ya-"

"Telat, coba nengok ke samping."

Dega menoleh, ada Lora yang sedang berdiri di ujung lorong. lah bocah udah seger lagi. Perasaan tadi mukannya pucet banget kaya kena tipes.

"Kamu ngapain ke sini?"

"Ya lo pikir gue ngapain ke sini?! Juna udah nyelametin gue, masa gue nggak bilang makasih? Kurang ajar banget!"

Be My HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang