#01 ➷ The beginning.

1K 78 5
                                    

"Terkadang dunia membuat kita sibuk agar kita lupa apa itu 'luka' untuk sesaat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terkadang dunia membuat kita sibuk agar kita lupa apa itu 'luka' untuk sesaat. Ingat, hanya sesaat."

#01 ➷ The beginning.

.・゜-: ✧ :- 🦋 -: ✧ :-゜・.


"Ini gimana sih anjir." gerutu Yera.

"Di kali dulu baru di tambah hasilnya, nah terus kalo udah dapet tinggal di akar deh." jelas Aurel dengan lembut sembari mengipasi wajahnya, panas memang hari ini.

"Akh, masa bodo mau akarnya di cabut kek apa lah itu, intinya sekarang gue laper jadi ayo kantin." ujar Yera terlampau kesal akan pelajaran yang sungguh mematikan itu.

"Tapi bentar lagi jam pulang, tanggung." tutur Aurel.

Di banding meladeni ucapan sahabatnya, Yera lebih memilih mengacuhkannya. Tanpa permisi pergelangan Aurel di tarik begitu saja membuat dirinya berdiri secara tiba-tiba oleng dan hampir terjatuh.

Aurel menggeleng tak karuan melihat kelakukan Yera dan hanya bisa mengikuti ritme jalannya dari belakang sambil terkekeh kecil sesekali melihat tingkah bar-bar yang di miliki gadis itu.

-Kantin-

"Bakso disini enak banget ya." tampak Yera yang tak sabaran melahap bakso membuat mulutnya mengembung.

Aurel meneguk air ludahnya kasar. Ngeri melihat Yera yang memakan bakso dua porsi dengan sepuluh sendok cabai yang telah di tuangnya.

Aurel bersumpah itu adalah kuah bakso termerah yang pernah dia lihat, warnanya bahkan seperti lautan jus tomat dengan ratusan buliran biji.

"Yer, nggak pedes?" tanya Aurel bergidik ngeri.

"Enggak kok, mau coba?" tawar Yera.

"Ah, enggak, makasih."

Aurel hanya tersenyum kikuk membayangkan lidahnya menyeruput kuah merah itu, pasti ia akan bolak-balik kamar mandi nantinya.

Sibuk dengan pikirannya sendiri tiba-tiba ...

Kringg!
Kringgg!!

"Udah bel." ujar mereka berdua serentak saling menatap satu sama lain.

.・゜-: ✧ :- 🦋 -: ✧ :-゜・.

"Duluan ya Rel, bye."

Yera mengucap salam perpisahan dengan melambaikan tangannya. Sementara Aurel hanya tersenyum hangat dan mengangguk.

Stay With Love My Mafia || Watanabe HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang