Plakk....
Suara tamparan keras dari sang kekasih.
"Sekarang kamu pergi dari rumah aku!!!".
"Flo pliss dengerin aku dulu". Freya memohon kepada kekasihnya. Ia meraih tangan Flora.
"Jangan pegang-pegang! Berani-beraninya kamu godain Cece aku!".
"Engga Flo kamu salah paham aku mohon dengerin penjelasanku". Freya masih berusaha membela dirinya, karena memang faktanya bukan ia yang menggoda tapi sebaliknya, Cece Flora alias Fiony.
"Yaudah aku maafin kamu kali ini, tapi ga ada kesempatan lain atau bahkan kedua". Akhirnya Flora meredam amarahnya dan memaafkan sang kekasih.
Dengan cepat Freya mengangguk. "Iya Flo maafin aku ya aku janji ga bakal lagi". Akhirnya mereka berpelukan di depan rumah Flora.
Di satu sisi lain, terlihat gadis yang mengenakan hot pants dengan tank top sedang berada di dalam kamarnya, lebih tepatnya ia berada di balkon. Ia tersenyum smirk melihat interaksi kedua insan yang berada di depan teras rumahnya.
"Kamu akan jadi milikku Freyana". Monolognya saat melihat mereka berpelukan.
"Rencana hari ini sukses sih tapi masih kurang, aku harus ngelakuin lebih dari ini biar kamu ngelirik aku".
—
Sejak saat itu Flora menjadi sangat posesif kepada kekasihnya. Bahkan, pergi ke kantin pun Freya harus bersama Flora, jika tidak Flora akan marah seharian. Itu cukup sulit bagi Freya untuk membujuk kekasihnya, mau tidak mau Freya hanya pasrah menuruti permintaan sang kekasih.
Dan sejak saat itu juga Freya dilarang pergi ke rumah Flora kecuali untuk menjemputnya. Flora takut jika Freya bertemu Cecenya lagi, akan terulang kembali peristiwa tidak mengenakan menurut Flora kala itu.
Tapi semua itu percuma, Freya masih bisa bertemu dengan Fiony di sekolah. Faktanya Freya, Flora dan Fiony, mereka satu sekolah. Freya dan Flora berada di kelas sebelas, dan Fiony yang berada di kelas dua belas.
Hari ini Flora tidak masuk karena demam, Freya mendapat pesan dari Flora agar tidak menjemputnya.
Karena teman-teman Freya sedang bermain basket di lapangan pada jam istirahat, ia duduk di depan kelas melihat mereka bermain. Bukannya Freya malas atau tidak memiliki skill, ia hanya tidak mau panas-panasan saja. Dasar, anak muda jaman sekarang.
Tiba-tiba dari samping ada yang memanggil Freya. "Haloo".
Freya menoleh, raut wajah yang tadinya tersenyum kini terlihat datar. "Lo ngapain sih Ce?". Ucap Freya tak suka dengan kehadiran gadis ini.
"Mau ketemu sama kamu hehe". Fiony menampilkan senyumannya.
"Ga usah sok imut gitu deh, jijik gue". Freya sangat malas menanggapi gadis itu. Sebenarnya bisa saja Freya pergi, tapi ke mana? Ikut bermain basket malas karena panas, pergi ke kantin pun juga tidak perlu karena ia masih merasa kenyang.
Tiba-tiba Fiony menjatuhkan tubuhnya di pangkuan Freya. "Heh lo ngapain". Freya membentak Fiony.
"Sorry aku agak pusing, bisa anterin ke UKS ga" Fiony memohon. Sebenarnya ia tidak sakit, Fiony hanya berpura-pura saja.
"Males pergi aja, udah buruan bangun pegel badan gue". Freya mendorong tubuh Fiony agar bangkit dari pangkuannya.
Tapi saat Fiony baru saja berdiri, ia terjatuh lagi. "Aduh kayaknya susah jalan deh aku, pliss anterin ya Fre".