"Rel terus Rel ahhhh"."Pio aku mau keluarrhh".
"Keluarin aja Rel enghhh".
"Pioo ahhhh".
"Ahhhh".
Ferrel dan Fiony mengeluarkan bersama di vaginanya.
Setelah satu minggu mereka di Jogja perusahaan cabang Ferrel kembali normal, karena memang ini semua adalah rencana Fiony.
Tapi, saat kembali ke kantor utama di Jakarta, mereka melakukannya lagi. Bahkan Ferrel dan Fiony melakukan hal mesum itu di kantornya!.
Awalnya Ferrel menolak. Tetapi, Fiony, wanita itu bersikeras menggoda Ferrel dengan berbagai cara.
Mulai dari membuka kancing atas kemejanya, dan juga berpenampilan sexy seperti mengangkat roknya, sehingga menampilkan paha mulusnya.
Ferrel berusaha mati-katian menahan nafsunya. Tetapi semua itu sia-sia saat Fiony dengan sengaja menjatuhkan tubuhnya di pangkuan Ferrel.
Dan saat itu juga, Fiony menggoyang-goyangkan bokongnya. Ferrel sudah tidak tahan lagi dan menggendong tubuh Fiony yang ringan itu menuju sofa.
"Rel, nanti kalo aku hamil gimana?". Tanya Fiony. Saat ini mereka berdua sedang makan siang bersama.
"Apa lagi kamu keluarin di dalem terus". Lanjutnya.
"Hehe maaf Pio, habisnya enak sih".
"Ih kamu mau enaknya aja. Kapan kamu nikahin aku?".
"Yaudah, minggu depan kita nikah".
"Beneran Rel?".
"Iya Pioo".
Tiba saatnya pulang dari kantor.
Setelah makan siang, Fiony selalu saja mual-mual, tiba-tiba ia merasa sedikit pusing dan lemas.
Ferrel menyuruhnya untuk istirahat terlebih dahulu, tetapi ia menolak. Ia harus tetap bertanggung jawab untuk pekerjaannya dan kembali mengurus dokumen-dokumen penting.
"Mending kita ke rumah sakit dulu deh". Ajak Ferrel.
"Gausah Rel, aku gapapa kok, cuma kecapekan aja". Jawab Fiony.
"Udah aku anterin aja sekarang, dari pada kesehatan kamu nurun". Ferrel membantu Fiony berjalan dengan hati-hati karena asistennya itu masih merasa pusing.
Di rumah sakit, Ferrel membawa Fiony ke dokter umum untuk mengecek keadaannya.
"Bagaimana Dok?". Tanya Fiony.
"Selamat Bu". Ucap sang dokter tersenyum.
Ferrel dan Fiony merasa kebingungan, kenapa dokter itu memberikan ucapan selamat?.
"Selamat kenapa Dok?". Kini giliran Ferrel yang bertanya.
"Selamat Pak, istri anda hamil". Ferrel yang mendengar itu menatap sang dokter tak percaya. Matanya yang membulat sempurna dan mulutnya yang menganga lebar.
Fiony? Wanita itu tersenyum girang kala mendengar jika dirinya hamil. Itu tandanya rencana yang selama ini ia susun, akhirnya sukses dan membuahkan hasil yang ia harapkan.