Ferrel berangkat menuju perusahaaan cabang yang berada di Jogja karena masalah, bersama asistennya, Fiony.Meskipun sebagai asisten, bisa dibilang Fiony ini lebih senior dari pada Ferrel karena ia lebih dulu bekerja dua tahun lebih cepat di perusahaan milik Aran itu.
Sejak satu tahun belakangan ini, Fiony sering mencuri perhatian bosnya. Mulai dari membuatkan minuman, atau mengajak Ferrel untuk makan siang bersama.
Padahal Fiony ini tahu jika bosnya—Ferrel sudah mempunyai istri, bahkan dua. Tapi ia seakan buta akan status Ferrel yang menjadi suami orang, Fiony akan melanjutkan rencananya untuk bisa mendapatkan hati Ferrel, sekalipun dengan cara licik.
"Berapa jam kita perjalanan Ce?". Tanya Ferrel.
"Cuma satu jam kok Rel".
Sungguh akrab sekali bukan? Tidak ada dari Ferrel dan Fiony yang canggung karena kedekatan mereka sebagai rekan kerja.
Kali ini aku harus pastiin rencananya berhasil. Batin Fiony.
Fiony mulai sedikit modus pada Ferrel. Seperti saat ini, ia berpura-pura tidur dan menyandarkan kepalanya pada pundak Ferrel.
Sementara Ferrel, ia sama sekali tak masalah dengan hal itu. Ferrel hanya berfikir, mungkin asistennya—Fiony sedang kelelahan atau semacamnya.
Setelah menempuh perjalanan selama satu jam lebih, akhirnya mereka tiba di bandara YIA(Yogyakarta International AirPort).
"Ce...".
"CePio...".
Ferrel berkali-kali membangunkan Fiony yang tertidur di pundaknya.
Akhirnya Fiony mulai tersadar dan mengerjapkan matanya.
"Eh maaf Rel aku ketiduran".
"Gapapa Ce. Kita turun dulu yuk". Fiony mengangguk.
Mereka keluar dari bandara itu dengan supir pribadi Ferrel yang telah menunggu kedatangan mereka berdua.
Ferrel dan Fiony menuju hotel bintang lima yang dekat dari kantor Ferrel.
"Maaf Tuan, hanya tersisa satu kamar saja".
Ferrel menghela nafas kasarnya. "Haaahhh yaudah deh". Dengan sedikit terpaksa, Ferrel dan Fiony memesan kamar itu.
Kini mereka berada di dalam kamar. "Kamu bersih-bersih dulu deh Ce, habis itu aku".
"Iya Rel".
Fiony berjalan menuju kamar mandi dan membawa piyamanya.
Ferrel merebahkan dirinya di ranjang yang cukup lebar itu, ia meraih ponselnya di saku dan membuka aplikasi WA. Ia memvideo call Flora karena merasa rindu dengan anaknya.
"Halo Flo".
"Halo Kak. Kenapa?".
"Kangen sama Shasa hehe".
"Yahh Shasa barusan tidur, tuh sama Ci Jessi". Flora mengarahkan kamera ponselnya ke arah ranjang, terlihat Jessi dan Shasa yang sedang tidur.
"Kalian tidur bareng?".
"Hehe iya Kak".
"Yaudah kalo gitu aku tutup dulu ya, kamu juga tidur, udah malem".
"Iya Ka-tunggu".
Ferrel mengerutkan keningnya. "Kenapa?".
"Kok ada tas cewe? Kakak tidur sama siapa?!".
Ferrel menoleh dan melihat tas kecil Fiony berada di sebelah kepalanya.