Side Story ; Pertemanan Kita

186 17 0
                                    

Bertahun-tahun Kaoru Sakurayashiki atau yang sering dipanggil Cherry mengenal Kojirou Nanjou alias Joe. Jika bukan karena Ainosuke Shindou—mungkin Kaoru tidak akan pernah mengenal Kojirou yang merupakan lelaki flamboyan dan menyebalkan di matanya. Ia yang menyukai seni dan sastra memiliki pandangan berbeda dengan Kojirou yang berjiwa bebas, mereka bagaikan bulan dan matahari—meski berbeda tetapi terkadang ada waktu di mana saling bersinggungan.

Memiliki hobi dan tujuan yang sama menjadikan mereka masih memiliki alasan untuk saling bertemu meski enggan.

Ketika pertarungan Kaoru dengan Ainosuke menjadi pertarungan yang membuktikan bahwa lelaki itu telah melepas ikatan pertemanan mereka, di ambang hidup dan mati Kaoru dikirim ke rumah sakit oleh Kojirou, Shadow, Langga dan Miya. Pada detik-detik kesadarannya yang perlahan semakin menghilang; Kaoru dapat melihat betapa Kojirou sangat mengkhawatirkannya—lelaki yang biasa mengejek seperti seorang gadis kini justru memeluk erat tubuhnya.

Tidak hanya itu, dia juga setiap hari datang ke rumah sakit untuk menjenguk. Terkadang membawa sekeranjang buah atau sekotak kue biskuit yang lezat, juga membantunya mengantar ke kamar mandi padahal Kaoru dapat meminta Carla robot pintarnya untuk mengantar.

“Jangan menolak bantuanku, lagipula aku tidak akan menyakitimu,” ucap Kojirou menatap Kaoru—tatapan itu seakan memberi pesan agar Kaoru yakin.

Sehingga mau tidak mau Kaoru luluh, membiarkan Kojirou membantunya. “Baiklah.”

Selama tiga bulan di rawat di rumah sakit, selama itu pula ia tidak melakukan banyak aktifitas bahkan pameran menulis kaligrafi terpaksa harus batal demi Kaoru dapat banyak istirahat agar cepat pulih. Kaoru sangat bosan selama tiga bulan ini, sehingga ketika dokter telah memperbolehkan pulang tentu saja ia sangat senang.

Cedera akibat pertandingan berangsur telah pulih hanya menyisakan luka-luka yang telah mengering. Kabar baik itu disambut baik oleh semua rekan dan orang-orang terdekat begitu juga dengan Kojirou yang bahkan sudah datang ke rumah sakit di jam pagi. Lelaki itu juga telah membawa mobil agar bisa mengantarkan Kaoru pulang. Sekalipun Kaoru menolak, akan ada banyak cara bagi Kojirou untuk membujuk lelaki berambut panjang dengan warna merah muda itu.

“Apa yang ingin kamu makan?” tanya Kojirou masih sambil menyetir.

Kaoru mengerutkan dahi. “Tidak ada, aku tidak nafsu makan.”

“Jangan seperti itu, kamu baru saja sembuh dan pulang dari rumah sakit tentu saja untuk menambah energi harus makan dengan teratur dan makan makanan yang sehat. Aku berencana untuk memasak, kamu sebutkan makanan apa yang kamu inginkan pasti akan kubuatkan.”

“Tidak perlu repot-repot.”

“Kaoru, kita telah lama berteman. Jangan terlalu sungkan padaku.”

Lama terdiam, Kaoru tidak berniat untuk melanjutkan percakapan dengan Kojirou, tetapi semakin lama keheningan entah mengapa ia berubah pikiran sehingga dengan nada datar seolah apatis ia berkata, “Apa saja, terserah yang terpenting ada katsudon.”

Sudut mulut Kojirou terangkat. Ia semakin semangat menyetir, perjalanan terasa begitu lama padahal ia sudah tidak sabar ingin cepat sampai. Beruntung, ia masih bisa menahan diri untuk tidak mengebut.

Sesampainya di apartemen Kaoru, lelaki itu berjalan cukup lambat karena kakinya belum dapat melangkah secara normal. Dengan telaten, Kojirou akan selalu stand by berada di samping Kaoru jika lelaki itu tersandung atau membutuhkan bantuannya. Carla yang membawakan barang-barang, bekerja dengan cepat dan langsung terdiam di tempatnya setelah selesai bekerja.

Kaoru duduk di meja makan sementara Kojirou bersiap untuk memasak. Sebelum Kojirou menjemput Kaoru di rumah sakit, ia telah membeli banyak bahan makanan di super market. Semuanya diolah menjadi makanan yang lezat dari mulai omelet manis, sup tahu, ikan goreng, katsudon, tumisan daging dan banyak menu lainnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

With Or Without | ReNga ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang