16 - Langa, Terima Kasih

544 71 0
                                    

Crown - Tomorrow x Together
00:00●━━━━━━━03:50
⇆ㅤㅤ◁ㅤㅤ❚❚ㅤㅤ▷ㅤㅤ↻

Seperti yang telah direncanakan sebelumnya, Langa dan Reki pergi ke pantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti yang telah direncanakan sebelumnya, Langa dan Reki pergi ke pantai. Sinar mentari begitu terik—Reki menempelkan tangan di dahi karena matanya terkena silau. Sambil menyipitkan mata, Reki berjalan sambil bergandengan tangan dengan Langa tidak peduli dengan tatapan orang di pantai yang mengerutkan dahi bahkan ada yang menatap jijik.

Tidak hanya Reki yang tidak peduli, begitu pun dengan Langa yang justru semakin mendekatkan tubuhnya pada Reki. Mereka berdua berjalan bersama menyusuri pasir putih sambil menikmati pemandangan hamparan air laut berwarna biru kehijauan dengan langit yang cerah berawan. Sungguh pemandangan yang sangat indah sampai-sampai membuat Reki sejenak dapat melupakan kegelisahannya.

Bersama dengan Langa mereka berdua berenang, Reki mengajari Langa untuk berenang; sesekali ia akan tertawa ketika Langa kesulitan menggerakkan kaki dan tangan ketika ia lepaskan. Tidak lupa juga bagi Reki untuk memainkan bola, saling melempar dan menangkap dengan Langa.

Ia berbalik menatap Langa yang berjalan di belakangnya, senyum indah terpatri di wajah—Langa bertanya, “Ada apa?”

Dengan semangat Reki menunjuk sebuah pohon kelapa yang menjulang tinggi, terdapat banyak buah kelapa muda. “Ayo kita memanjat pohon! Aku ingin kelapa,” ajak Reki menarik tangan Langa.

Langa mendongakkan kepala melihat pohon itu begitu tinggi, dengan ragu ia kembali bertanya, “Apa kamu yakin? Ini terlalu tinggi, sangat berbahaya—lebih baik kita beli saja kelapa muda di kedai yang tidak jauh dari sini.”

Namun, Reki menggeleng. “Tapi yang ini terlihat lebih enak. Kita coba dulu panjat, jika tidak bisa baru beli. Bagaimana? Lagipula aku yakin aku bisa mengambilnya.” Reki sudah ancang-ancang akan memanjat pohon, menyingkapkan lengan kemejanya tetapi baru saja tangan Reki memegang batang pohon kelapa Langa sudah menarik Reki menjauh dari pohon itu.

“Aku saja yang memanjat,” ujarnya.

Langa memanjat dengan kesulitan tetapi ia tidak menyerah bertahan untuk terus naik dan meraih kelapa-kelapa muda yang diinginkan oleh Reki. Di bawah sana Reki berteriak dan melambaikan tangan, hanya saja Langa tidak dapat mendengar teriakan Reki. Namun, ia cukup senang melihat bagaimana ekspresi bahagia Reki yang membuatnya tidak merasa takut lagi untuk semakin naik dan meraih buah kelapa, memutar-mutar buah kelapa—lalu buah kelapa itu terjatuh dan diambil oleh Reki.

Setelah selesai, Langa turun dengan perlahan; ia disambut oleh Reki yang langsung memeluknya. “Terima kasih, Langa.”

“Sama-sama.”

“Lalu bagaimana kita membelah buah kelapa ini?”

Alih-alih memberi jawaban, Langa justru menarik tangan Reki dan membawa kedua buah kelapa. Mereka masuk ke dalam kedai yang tidak begitu jauh, hanya berjarak sekitar empat atau lima meter. Kedai itu merupakan kedai sederhana dengan ornamen kayu yang begitu khas, menyediakan minuman alkohol, berbagai jus, es kelapa sampai beragam dessert yang cocok dinikmati di waktu santai.

With Or Without | ReNga ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang