"huaa a-angan Cani atal hiks"belum lama si kecil memegang ulat itu tangan gendutnya sudah memerah dan bentol-bentol besar
"mamaa cakit angan na huhu"adu si kecil dengan wajah sembabnya
"sayang kita kerumah sakit ya biar rasa sakit dan gatalnya hilang, mau ya"bujuk Tiffany tapi si kecil tetap saja menolak
"ndaa au cana anti c-cani dicuntik huhu lat-lat na akal hikss huwee"rengek si bayi menatap takut tangannya sendiri
"Bayi tidak disuntik kok mau ya pergi kerumah sakit"bujuk Zahira tapi Chanie masih menolak
"Baby kita kerumah sakit hm"bujuk Jonathan menggendong si bungsu
mereka takut tangan si kecil semakin parah jika tidak segera di obati
"mau ya? nanti Kakak belikan es krim jika adek mau pergi kerumah sakit"bujuk Mario dengan embel-embel es krim
"benel eli hiks es klim? nda ipu-ipu Cani tan"balas si kecil sesegukan takut tata io nya berbohong
"Iya tapi mau ya dibawa kerumah sakit untuk obati tangannya"ucap Mario yang diangguki si kecil
Sesampainya di rumah sakit tangan si bayi pun langsung di periksa oleh dokter dan untung saja tangannya tidak disuntik jadi si bayi tidak menangis karena ketakutan
"tata io ana anji na eli es klim"tagih Chanie saat mereka di perjalanan pulang
"abang tidak menipu adek kan"bisik Charles kepada mario yang dihiraukan oleh yang lebih tua
"Papa tidak apa-apa kan adek memakan es krim"tanya mario kepada Jonathan yang sedang menyetir dan Tiffany yang duduk disebelahnya sambil memangku Chanie
sedangkan Mario, Zion, Charles dan Zahira duduk di kursi penumpang
"tidak apa-apa Mario"balas Jonathan yang fokus menyetir
mereka pun singgah di penjual es krim lebih tepatnya para pemuda itu, Zahira dan juga Chanie saja sedangkan sepasang suami istri itu menunggu di mobil
"mau rasa apa adek"tanya mario menatap si bayi yang berada digendongannya
"Cokat Cani au lasa tu"balas si kecil
"Kalian"tanya mario kepada Zion dan Charles
"sama seperti adek"sahut keduanya bersama
Kini mario menatap gadis 15 tahun itu lagi yang menundukkan kepalanya
"Ira mau rasa apa"tanya mario yang membuat gadis itu mengangkat kepalanya
"b-boleh"cicit Zahira yang diangguki oleh mario
"Ira mau rasa vanila"ucap gadis itu lagi yang diangguki mario
"Coklat tiga vanila satu"ucap mario kepada penjual es krim yang langsung membuatkan pesanannya
"makasih Kak mario"ucap Zahira tulus kepada pemuda itu, ternyata benar jangan menilai seseorang dari sampulnya saja
buktinya mario tidak melupakan dirinya
"iya sama-sama"balas mario tersenyum tipis
Mario terkekeh geli melihat wajah senang Zahira dan adik bungsunya yang terlihat tidak sabar merasakan makanan dingin tersebut, tidak seperti Zion dan Charles yang sibuk menatap waspada sekitarnya tapi biarkan lah bukankah mereka tidak boleh lengah sedikit pun karna mereka tidak tau kapan bahaya datang
Setelah selesai membeli es krim pun mereka kembali ke mansion Byanthara
"Kalian dari mana Jonathan"tanya Liliana menatap sang putra
KAMU SEDANG MEMBACA
Chanie ✓
Teen FictionChanie adalah Seorang balita berusia 3 tahun yang bekerja sebagai penyemir sepatu demi sesuap nasi dan hidup sendiri disebuah gubuk bambu yang sudah tua dipinggir kota.