Lorong panjang Elemantrea - The Padepokan

12 1 0
                                    

Ultraman Jaeger - Dasa Prana Nusantara.
Lorong panjang Elemantrea - The Padepokan.

"SERANG!!!" Samar samar suara teriakan dari seorang pria terdengar di telingaku, seluruh tanah bergetar, aku masih setengah tersadar, seluruh tubuhku masih lemah, aku dapat merasakan jari jemariku menyentuh rerumputan di sekitarku, udara dingin menyapu wajahku, seiring kesadaran yang sedikit demi sedikit kembali pulih.

Ku coba menekan tanah di bagian bawah tubuh, mencoba untuk mengangkat seluruh tubuh ini dengan sekuat tenaga, cahaya putih yang berasal dari pintu belakang padepokan Ayah menyelimuti dan seketika, seluruh pandangan hanya berwarna putih.

Masih mencoba dengan sekuat tenaga menekan permukaan tanah, pandangan ku sedikit demi sedikit kembali pulih, samar samar ku lihat warna merah berkibar diangkasa, tanah masih bergetar hebat, suara dentingan besi yang beradu di udara kembali terdengar jelas di telingaku, ringkikan suara yang berasal dari puluhan kuda memenuhi angkasa.

"APA APAAN INI!!" Tidak ku percaya pandangan ke dua mataku, sesaat setelah kesadaran ku pulih, pandangan yang terlihat nanar kembali menjadi sangaf jelas, nafasku untuk sesaat terhenti, seluruh tubuh kembali terasa lemas.

Aku melihat dua pasukan tengah bertemu di padang rumput yang luas, panji berwarna merah dan biru berkibar di angkasa, suara terompet panjang yang berasal dari gundukan tanah tinggi di sisi padang rumput kembali terdengar, sekelompok ksatria berpedang, memakai baju zirah, memacu kudu tunggangan mereka, wajah wajah asing di balik topeng besi, derap langkah unicorn di atas rerumputan, seorang panglima gagah berani memacu kuda nya ke arah lawan sembari menghunuskan pedang nya.

Ku layangkan pandangan ke arah lain, ratusan ksatria dengan baju zirah berwarna hitam terlihat berlari ke arah lawan, panji panji dengan gambar panah dan pedang nampak memenuhi angkasa, ratusan pemanah terlihat menunduk kan tubuh mereka, sementara ujung busur diarahkan ke angkasa, sesaat sebelum panah tertarik ke belakang, seorang ksatria dengan topeng hitam bertanduk menghela kuda tunggangan nya dan berlari di atas padang rumput.

"Unicorn?" Aku sedikit tersentak ketika melihat sebuah tanduk di kepala kuda tunggangan para ksatria yang tengah berlari di atas kuda tunggangan mereka, bergerak dengan keceparan tinggi ke arah lawan, hewan mistis yang hanya ada dalam buku dongeng, cerita sebelum tidur kini berada di hadapan ku, berlari di atas padang rumput hijau, sementara seorang ksatria berpedang menunggangi mereka, bergerak tanpa rasa takut ke arah lawan.

"Hey!!, Bodoh, apa yang kau lakukan disini!!" Suara seorang gadis yang berasal dari arah belakang sedikit mengagetkan ku, dua panglima masih memacu kuda tunggangan mereka sementara ratusan prajurit mengikuti dari arah belakang sembari menghunus senjata, perisai dan panji serta suara terompet mengiringi seluruh ksatria yang saat ini bertempur di tempat ini.

"Kau tahu dimana kau sekarang berada!!" Kembali sang gadis berkata dengan suara lantang, derap langkah kaki unicorn membuat seluruh tempat bergetar, suara gemuruh dari ke dua pasukan memenuhi tempat ku berdiri.

"Apa??" Dengan perasaan penuh kebingungan hanya satu kata yang dapat keluar dari mulutku, dari sisi arena terlihat para pemanah menahan busur mereka, seorang pemegang bendera terlihat mengangguk kan kepala saat seorang panglima memberikan aba aba dengan tangan nya untuk memulai satu serangan.

"Kau berada di tengah arena pertempuran!!" Sedetik kemudian, panah panah memenuhi angkasa, ratusan tangan melepaskan anak panah dan meluncur deras, melepaskan dari busur dan berlari dengan bebas di udara sebelum berbalik arah, dan menukik tajam tepat ke arah tempatku sedang berdiri.

Aku tidak mempercayai pandangan kedua mata ku, di sisi kiri, sekumpulan prajurit memakai pakaian perang dengan pedang dan perisai serta seorang panglima yang berada di atas seekor punggung Unicorn bergerak ke arah ku, di sisi kanan, ratusan pasukan berpakaian hitam dengan senjata tajam di dampingi oleh seorang pemimpin pertempuran yang berada di atas punggung seekor hewan berukuran besar tengah bergerak ke arahku, sementara, ribuan anak panah yang meluncur dari puluhan pasukan pemanah, saat ini tengah menukik dengan kecepatan tinggi ke tempatku berdiri.

Aku hanya dapat memejamkan kedua mata, hanya bisa menerima keadaan yang janggal, di suatu tempat asing, dengan orang orang yang tidak aku ketahui, terjebak tepat di tengah pertempuran dua kelompok yang sama sekali belum pernah ku lihat sebelumnya.

Sedetik kemudian, aliran udara mulai terasa berputar di sekitar ku, rumput liar nampak bergoyang, bergerak berputar seperti membuat gerakan melingkar, tanah di sekitarku terasa bergetar, saat ke dua kelompok yang saling berhadapan bergerak mendekat, ratusan langkah kaki yang berasal dari para prajurit menggetarkan tanah yang mereka pijak, sementara suara dengungan dari angkasa ku rasakan bertambah dekat, dapat ku lihat ujung dari ratusan busur yang bergerak turun dengan kecepatan tinggi menukik ke arah ku.

Hingga pada satu saat, ku layangkan pandangan ke arah kiri, tempat sang gadis berdiri diantara kami dan satu kelompok prajurit, saat itu, sesuatu mulai terjadi.

"PRANA KALUNA!!" Sang Gadis membentangkan ke dua tangan nya, cahaya ungu terlihat memancar dari kedua telapan tangan nya, sedetik kemudian, saat ku layangkan pandangan ku ke wajah nya, kedua mata seorang gadis yang tengah berdiri di hadapan ku berubah warna, seluruh cahaya ungu yang berasal dari telapak tangan nya nampak bergerak, sesekali berputar dan melesat ke angkasa, hingga sesaat kemudian cahaya tersebut membentuk kubah pelindung yang menutupi kami.

Ultraman Jaeger - Dasa Prana Nusantara.
Lorong panjang Elemantrea - The Padepokan.

Ultraman JaegerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang