End of Silla Arc

6 0 0
                                    

End of Silla Arc

Alunan sendu gamelan, seruling bergerak seiring nada, gemuruh Gong memandu seluruh irama, dari balik titian kalbu, menengok ke selatan dan utara, bergerak pelan di atas lantai kayu, irama sejenak terhenti saat udara dingin bergerak maju, tetesan darah di atas hamparan padi, wajah penuh amarah terlukis di balik kecantikan.

Seorang Sri, seorang Dewi, meniti tangga nirwana, menyentuh tanah dunia, selendang melayang di atas padang hingga akhirnya hinggap di suatu dahan, Kamandaka, Wibisana, seluruh Ksatria, penggenggam Prana, seorang Prabu dan Patih, melangkah dari balik pintu istana, ketika irama tertunda.

Hingga akhirnya terhenti.

"Karda...," Seorang wanita memakai Baju Zirah berwarna hitam terlihat duduk Singgasana di sebuah ruangan di dalam istana yang menjadi kediaman seorang Punggawa.

Tatapan penuh dendam nampak di wajah nya, kedua tangan sang wanita bergetar, jari jemari nya menutup hingga membentuk kepalan, sebuah tinju yang siap untuk di layangkan.

Seorang terlihat tengah prajurit berlutut di hadapan nya, kedua mata nya tertuju ke lantai, seluruh tubuh bergetar ketakutan, tak berani menatap ke arah seorang ksatria yang berada di hadapan nya, takut menjadi sasaran kemarahan sang Punggawa.

"Siagakan Seluruh Ksatria Gelatik, malam ini...," Ujar Sang Wanita sembari bangkit dari tempat duduknya, sebilah pedang di ambil dari sisi singgasana dan di letak kan di bagian pinggang, sebuah perisai yang terbuat dari baja di raih olehnya, dan sembari melangkahkan kaki ke luar dari ruangan sang wanita kembali berkata.

"Siapkan seluruh pasukan, kita akan memburu mereka yang sudah membunuh Karda...," Ujar sang wanita kembali berkata, sang prajurit hanya mengangguk kan kepala tanpa berani menatap nya, Tiga wanita bersenjata lengkap nampak mendekati sang Ksatria dan berjalan di belakangnya,

"Aku ingin seluruh prajurit di negeri ini mencari dan membawa pria asing itu...," Ujar sang wanita kembali berkata.

"Dalam keadaan tidak bernyawa...,"

"Demi Prameswari, mereka harus membayar kematian Karda dengan nyawa mereka...," Uiar sang wanita kembali, ketika langkahnya mencapai lapangan, tiga kelompok pasukan tempur memberikan sebuah penghormatan.

"Kali ini, mereka akan berhadapan dengan Pemimpin Pasukan Jagat Bhumi Madyaloka...,"

"Dark Srikandi."

End of Part One

Continue on Saranjana Arc.

Team IndoAMV.

Ultraman JaegerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang