Happy Reading✨
•
•
•
Hari ini adalah hari pernikahan Rasen dan Amira. Semua sudah dipersiapkan dengan matang. Raut bahagia tercetak jelas pada pasangan yang tidak lagi muda itu, begitu pun pada anak-anak mereka.
Tidak terlalu banyak yang hadir dalam pernikahan keduanya. Hanya anggota keluarga serta kerabat dekat yang diundang. Juga sedikit kolega bisnis Rasen.
Pernikahan berlangsung dengan lancar. Kini Rasen dan Amira sudah sah menjadi pasangan suami istri secara agama maupun negara.
"Gha, ayo." Jendra bangkit dari duduknya. Mereka akan foto bersama.
Agha akhirnya mengikuti langkah sang kakak dengan lesu. Jujur saja tubuhnya lelah. Sejak kemarin ia ikut sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk hari ini.
Seorang fotografer di depan memberi arahan dan aba-aba. Agha tersenyum lebar. Setelah selesai, anak itu kembali duduk. Berbeda dengan Ergi yang sepertinya akan berfoto lagi bersama Rasen dan Amira, hanya bertiga.
"Lo udah makan?" tanya Jendra yang duduk di samping Agha.
Anak itu menggeleng sebagai tanggapan.
"Gue ambilin ya, lo dari pagi belum makan kan."
"Nanti aja," tolaknya.
Tidak menghiraukan ucapan Agha. Jendra bangkit dan melenggang pergi begitu saja untuk mengambil makanan. Bagaimanapun juga sekarang sudah sore, dan adiknya itu bahkan belum makan dari pagi tadi.
Selang beberapa menit Jendra kembali. Sebuah piring ia letakkan di meja depan sang adik. "Makan," titahnya.
Karna sudah terlanjur diambilkan Jendra makanan, mau tak mau Agha harus memakannya. Anak itu mulai menyuapkan beberapa sendok ke dalam mulutnya dengan tidak minat.
Di sela makannya, Agha bisa melihat Rasen dan Amira yang masih sibuk berbincang dengan para kerabat.
"Kenapa gak lo habisin?" tanya Jendra setelah melihat Agha mendorong piringnya sedikit menjauh ke tengah.
"Kenyang gue," jawab anak itu seadanya.
"Kenyang makan angin, huh?"
Lihat saja, bahkan anak itu baru menyuap beberapa sendok dan masih tersisa banyak. Kenyang dari mana?
Agha memutar bola matanya malas. "Lo aja kalau gitu yang habisin," balasnya.
"Enak aja. Yang makan siapa, kenapa gue yang lo suruh habisin."
"Terus yang ambil makanan tadi siapa, kenapa gue yang harus makan."
"Gue kan emang ambilin buat lo."
"Dan gue gak minta buat lo ambilin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Detak : Jarvis Agha
Teen FictionAgha tidak pernah menyangka jika keinginannya mempunyai seorang ibu berakhir nyata. Namun, seharusnya dia tidak mengaharapkan itu sedari awal. Kalau kata Jendra, "Agha itu ibarat kaca, rentan pecah." Start : 25 April 2024 End : -