Halaman 17.

1.2K 102 10
                                    

Hei..
Itu kamu, itu kamu, itu kamu
Ini sudah pasti.

©psme.

~~~~~~~~~~°°~~~~~~~~~~



Hening, murid kelas 11A fokus mencatat materi yang sudah dijabarkan di jam pelajaran terakhir hari ini. Oleh Miss Helisma, yang juga merupakan salah satu guru killer di SMA BalaRaja48. Meski begitu, ia sangat disiplin. Karena itulah setiap kelas yang ia masuki akan tenang dan fokus dalam pembelajaran.

Namun, lain halnya dengan oknum yang duduk di deretan bangku pojok kanan. Ya, siapa lagi kalau bukan si Lili-Lili itu. Sejak satu jam yang lalu, ia begitu gelisah. Raga nya memang tenang, tapi kepalanya sangat penuh dengan pemikiran nya yang campur aduk.

Ia melihat sekeliling, lebih tepatnya kearah para sahabat. Untungnya mereka tidak ada satu pun yang menyadari. Termasuk Regie yang duduk sebangku. Regie tidak menyadari nya lagi kali ini. Lily menghela nafas, lalu melirik ke belakang.

"Gimana ya.. ntar keganggu".

Namun ia sudah tidak bisa menahan lebih lama lagi untuk bersabar. Emosi nya seperti ingin keluar saat ini juga. Akhirnya Lily memutuskan untuk mengirimi Delynn pesan. Ia menyampingkan badannya, kemudian menarik pelan buku paket Delynn agar melihat nya.

"Kenapa?"
Tanya Delynn yang hampir berbisik.

Gadis itu melihat tangan Lily yang mengisyaratkan agar memeriksa ponsel. Delynn mengangguk mengerti. Ia mengeluarkan ponselnya dari dalam tas, membuka kunci layar dan sudah terlihat pesan masuk dari Lily.


Lily Abigail

Adeline..
Kmu mau temenin aku ke toilet?


Melihat pesan itu, Delynn tersenyum tipis. Ia tidak mengira jika hanya seperti itu. Menggemaskan sekali pikirnya.

Sekarang?

Iya,
Aku bilang sama Miss dulu

Iya Ly
😊

Setelah membaca balasan dari Delynn, Lily segera memasukkan ponselnya kedalam tas. Ia memanggil Miss Helisma sembari mengangkat tangannya.

"Miss, saya izin ke toilet. Sama Adeline".

Miss Helisma melihat seraya sedikit menurunkan kacamatanya.

"Mangga. Hati-hati ya"
Serunya mempersilahkan.

Lily melepas kacamata dan menyimpan nya, kemudian bergegas bangkit dari duduknya.

"Ayo Del"
Ujarnya melihat Delynn.

Mereka pun berjalan keluar kelas.


Setelah keluar dari kelas, Lily dengan cepat menggenggam tangan kirinya. Delynn sedikit terkejut akan itu. Ingin ia lepaskan namun Lily menahannya.

"Jangan dilepas. Ga ada yang liat juga"
Ucap Lily yang memandang lurus ke depan.

Benar saja, sekeliling kawasan sekolah sangat sepi, tidak ada satupun yang berada di luar ruangan. Delynn kini membalas genggaman tangan Lily yang hangat.

CERITA [LiLynn] "HIATUS" (Under Revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang