Hal.2

332 21 1
                                    

Suasana rumah yang ramai memulai kehidupan di pagi hari mereka. Sarapan setiap hari terasa seperti pasar. Siapa lagi pelakunya selain 3 bersaudara itu dengan sang ayah yang ikut-ikutan.

"Udah dong becandanya, nanti ada yang nangis baru tau rasa"peringat Hyun-ah.

"Iya, mommy"jawab mereka.

"Oh iya, mommy boleh minta tolong enggak sama kalian? Termasuk kamu mas"

"Boleh mom, kenapa?"jawab Jeongsoo.

"Bahan-bahan dapur udah pada habis, cemilan sama ada barang dapur yang butuh diganti. Mommy mau kalian ke supermarket. Benefitnya kalian bisa belanja apapun"

"Wahh... Setuju!"seru Jeongwoo dan Yeong Chae kompak.

"Kamu bang? Enggak ikut?"

"Sure, mom. I wanna buy something"jawab Jeongsoo diiringi senyum tipis. Memang diantara kedua saudanya yang lain, Jeongsoo sedikit cuek. Tapi ia sangat peduli dengan adik-adiknya. Terutama dengan Yeongchae.

"Tapi daddy yang enggak bisa. Maaf ya"

"Kenapa dad?"tanya Yeongchae.

"Daddy mau ketemu om Junkyu"

"Terus mereka gimana mas? Enggak mungkin aku biarin mereka pergi bertiga"

"Kan ada supir, sayang. Nanti aku bilangin juga sama sekretaris aku biar dia yang nemenin"

"Yoonbin?"

"Iya"

"Yaudah deh"

"Asyik! Kita bakal pergi jalan-jalan!"

"Ini! Sebagai gantinya Daddy kasih ini. Jangan pakai punya bunda buat belanjaan kalian. Dan satu lagi, jangan boros"

"Thank you daddy!"Jihoon tersenyum teduh melihat anak-anaknya bahagia. Tak sia-sia ia lembur dan lelah. Semua demi istri dan anaknya.

"Jangan nakal ya nanti. Selalu dekat sama om Yoonbinnya. Jeongsoo, jaga adiknya ya"

"Iya mom"

Sarapan pun selesai dan baru saja para anak-anak pamit untuk berbelanja. Tinggallah Jihoon dan Hyun-ah.

"Junkyu kenapa lagi, mas?"tanya Hyun-ah seraya merapikan kamar.

"Enggak tau, Yang. Katanya lagi mumet"

"Mm... Lagi berantem sama Yoshi kali ya?"

"Kemungkinan besar iya, tapi enggak tau juga"

"Semoga aja aja enggak"

"Iya, semoga. Yaudah, aku jalan dulu ya. Kamu hati-hati di rumah. Kalau ada yang mencurigakan langsung telepon aku atau yang lain"

"Iya sayang"

Setelah mengecup kening, pipi, hidung hingga bibir istrinya, Jihoon pergi dari sana.

Setelah Jihoon pergi, Hyun-ah pun ikut turun ke bawah mengecek kembali apakah masih ada yang perlu dibeli.

"Apa aku telepon Yoshi aja ya?"pikirnya. "Telepon aja deh, biar aku enggak khawatir terus"

Ia mengambil ponsel genggamnya di saku lalu mulai mengetik nama seseorang yang sudah ia anggap adiknya sendiri itu.

Tak lama sambungan pun terhubung.

"Ne? Yeoboseyeo?"

"Yoshi-ya?"

"Ne eonnie? Waeyeo?"

"No gwaenchana?"

"Ne, gwaenchanayeo. Waeyeo? Ada sesuatu yang mengganggumu?"

I Want Your Love || (Kyushi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang