Yoshi berjalan keluar dengan infus yang masih terpasang. Ia sangat bosan maka dari itu ia memutuskan untuk keluar. Isa juga tidak kembali sejak tadi.
"Kamar mertua Isa dimana ya?"gumamnya. "Apa aku ke taman aja?"langkahnya membawanya ke lantai satu. Ia berjalan di lobi yang banyak di penuhi oleh orang-orang.
"Isa? Sedang apa dia?"bingung Yoshi.
"Is- Doyoung? Doyeon?"Yoshi membeku melihat siapa yang baru saja dibawa dengan brangkar itu. Suaminya disana, terbaring dengan wajah pucatnya.
"Kak Jun?"Yoshi mengikuti langkah mereka semua dengan susah payah karena mereka terlalu cepat. Hingga sampai di ruang instalasi gawat darurat.
"KAK JUNKYU!"teriak Yoshi membuat mereka semua berhenti.
Dengan cepat Yoshi melepas infusnya paksa sampai tangan mungilnya mengeluarkan darah. Ia berlari menghampiri brangkar berisi Junkyu itu.
"Kak... Kak Jun bangun! Kak Jun!"
"Mami.."lirih Doyeon. Doyoung dengan segera mendekap adiknya itu.
Isa menghampiri kakaknya dan manariknya karena Junkyu akan segera ditangani.
"Kak.. biarin kak Junkyu ditanganin dulu ya.."Isa dan Jaehyuk menarik paksa Yoshi yang ingin masuk ke dalam.
"Aku mau ikut, Sa. Aku mau nemenin kak Junkyu"Isa ikut menangis melihat kakaknya begini. Lihat kan? Yoshi yang sudah disakiti berkali-kali tetap saja masih peduli dengan Junkyu. Secinta itu kah dia?
"Kak Junkyu bakal baik-baik aja kak"
"Ini salah aku, Sa. Seharusnya kemarin aku izinin dia masuk, seharusnya aku maafin dia, se-"
"Kak... Tenang dulu ya. Semuanya bakal baik-baik aja"
"Ini salah aku, Sa. Salah aku! Aku pembawa sial buat dia! Aku kesialan, Sa! Aku bawa sial!"raungan Yoshi menggelegar disana. Membuat para pengunjung lain ikut terbawa suasana dengannya.
"Kakak enggak boleh ngomong kayak gitu. Ini semua takdir kak. Dan kita harus yakin kalau kak Junkyu enggak bakal kenapa-napa"
"Aku enggak mau kehilangan dia, Sa. Aku enggak mau jauh dari kak Junkyu! Aku enggak akan kemana-mana. Aku bakal tetap sama dia. Aku akan selalu sama dia"Isa mendekap kakaknya erat. Sakit sekali mendengar kata-kata Yoshi.
"Udah ya, jangan nangis lagi. Kakak belum pulih"Yoshi menggeleng dengan tangis yang makin menjadi. Bahkan suaranya sudah hampir hilang.
"Jangan nyalahin diri sendiri kak. Semuanya ini takdir jadi enggak ada yang perlu disalahin"ucap Jaehyuk mencoba membuat Yoshi tenang. Yoshi kekeh menggeleng.
"Ini salah aku Jae! Semuanya salah aku!"
"Hwan, tolong panggil suster ya. Kita bius mami kamu biar dia enggak kecapekan"Junghwan mengangguki bisikan Jaehyuk lalu melangkah pergi dari sana.
Sementara itu, Doyoung masih menenangkan adiknya disana.
"Papi, mami berantem ya kak?"Doyoung menoleh ke adiknya itu. Ia menatap mata sendu itu dengan tatapan sendu pula.
"Papi sama mami bakal baik-baik aja. Percaya sama kakak"
"Aku takut kak.."
"Jangan takut. Kan ada kakak"sebisa mungkin Doyoung menahan air matanya. Ia harus kuat demi sang adik.
____
Sore sudah menyapa namun belum juga ada tanda-tanda dari Junkyu untuk bangun. Junkyu mengalami overdosis pada pemakaian obat. Ia meminum obat tidur dengan dosis tinggi membuatnya seperti sekarang. Untungnya dibawa dengan segera dan Junkyu masih bisa diselamatkan.