Aku terbangun dari tidur ku. Aku pun pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Aku keluar dari kamar lalu pergi ke kamar om Fahry. Sebelum mengetuk pintu kamar om Fahry ada seseorang yang membuka pintu kamar tersebut.
"Eh Angel nyariin Fahry ya"
"Om Dio iya Angel lagi cariin om Fahry mau ngajakin pergi cari makan om"
"Oh Fahry nya udah berangkat latihan Ngel"
"Oh gitu ya om yaudah kalo gitu Angel balik ke kamar aja makasih ya om"
"Iya Ngel sama-sama"Aku pun kembali ke dalam kamar ku. Aku mengambil handphone ku yang tadi ku taruh di nakas kamar. Aku pun menekan nomor om Rivan dan menelfon nya.
"Halo assalamualaikum Ngel ada apa kamu telfon om"
"Wa'alaikumsalam em gini om. Om ada latihan nggak hari ini"
"Nggak ada kenapa emangnya"
"Angel belum makan om"
"Yaudah kamu tunggu bentar om jemput kita cari sarapan bareng"
"Oke om Angel tunggu ya"
"Iya"Aku pun mematikan sambungan telefon tersebut. Aku pun memakai beberapa skincare sambil menunggu om Rivan. Aku mengambil handphone ku yang ku taruh di nakas karena om Rivan menelfon ku. Aku lantas turun karena om Rivan sudah berada di luar.
Aku membuka pintu mobil om Rivan. Aku sontak menoleh ke belakang saat aku melihat ada orang lain di jok mobil belakang. Aku menoleh ke arah om Rivan dan menatapnya seolah bertanya kepadanya. Om Rivan hanya membalas tatapanku dengan hanya menatapku balik.
"Kita tadi emang mau keluar kebetulan kamu telfon jadi ya sekalian"
"Oh gitu ya om"
"Ngel kamu nggak keberatan kan"
"Oh ya nggak papa dong om cuma Angel kaget aja kok ada om Mahfud sama mas Farhan gitu"
"Ngel emangnya om Fahry kemana kok kamu minta jemput om Rivan sih"
"Tadi om Dio bilang kalo om Fahry udah berangkat latihan"
"Lah kalo om Fahry udah berangkat kok om Dio belum Ngel"
"Om Dio bilang kalo ada barangnya yang ketinggalan gitu"
"Oh gitu"Om Rivan menghentikan mobilnya setelah tiba di suatu restoran. Kami pun keluar dari dalam mobil dan berjalan kedalam restoran. Selama kami berjalan banyak pasang mata yang terus menatap kami karena aku yang berjalan diantara mereka berempat.
Kami duduk di sebuah kursi yang disana sudah ada 4 orang yaitu Dimas, Bintang, Doni dan juga Jason Nathanael. Aku duduk diantara om Rivan dan juga om Doni. Pelayan pun datang. Kami lantas memesan makanan yang kami mau. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya pesanan kami pun tiba. Selama makan aku hanya diam saja dan mendengarkan mereka berbicara hingga akhirnya.
"Mas jadi dia ya yang sering mas Rivan ceritain itu"
"Iya Dims dia Angel ponakan perempuan gue satu-satunya"
"Oh kenalin mas biar kita tau"
"Oh iya sorry lupa. Ngel kenalin dia Dimas Saputra kamu pasti tau kan terus dia adiknya Bintang Saputra kalo yang lain om yakin kamu pasti tau"
"Iya om Angel tau kok halo kak Angelista"
"Oh hai Ngel panggil nya mas aja biar enak"
"Oh iya mas"
"Oh iya kalian juga bisa kok manggil dia Elista atau Allexa kalo kalian mau"
"Emang nama panjangnya siapa mas"
"Angelista Allexandra Adhiyaksa"
"Oh gitu"
"Gimana hubungan Lo sama Sintya Bin"
"Baik kok Cep kenapa emang"
"Nggak papa sih nanya aja"
"Em mas Dim Angel denger mas udah punya baby ya"
"Iya Ngel"
"Oh selamat ya mas semoga dede nya sehat-sehat terus"
"Iya makasih banyak ya Ngel"
"Iya mas"
"Ngel"
"Iya kenapa om"
"Dicariin sama Tante kamu disuruh ke tempatnya besok kalo senggang"
"Oke om Don"Setelah selesai makan om Rivan pun mengantarkan ku kembali ke hotel. Aku pun bersiap untuk pergi ke GOR. Hari ini adalah hari terakhir di Semarang. Aku berangkat ke GOR bersama dengan om Fahry. Hari ini dibuka dengan pertandingan antara Lavani dan Bhayangkara. Dan diakhiri dengan pertandingan antara Pertamina dan juga sukun badak.
Setelah semua pertandingan selesai aku dan om Fahry pun kembali ke hotel. Aku pergi mengganti pakaian ku lalu setelahnya aku mencuci wajahku dan bersiap untuk tidur. Sebelum tidur aku sempat membuka aplikasi WhatsApp dan membalas beberapa pesan dari beberapa pemain volly yang ku kenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGELISTA
Fantasysangat disayang dan dimanjakan oleh keluarga merupakan suatu impian seorang anak satu-satunya apalagi dia perempuan