Part 10

4 1 0
                                    

Aku masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diriku. Setelah selesai bersiap aku keluar dari dalam kamarku lalu berjalan ke arah kamar om Fahry. Tak lama pintu pun terbuka dan memperlihatkan om Fahry.

"Udah siap"
"Udah kok om"
"Baju² kamu mana"
"Masih dikamar"
"Nggak kamu bawa sekalian"
"Eum yaudah Angel ambil dulu kalo gitu"
"Yaudah ayo om ikut biar nanti om Fahry yang bawain"
"Makasih om"
"Iya yaudah ayo"

Kami pergi ke kamar ku terlebih dahulu untuk mengambil tas ransel ku. Om Fahry lalu mengambil alih tas ranselku. Kami pun berjalan ke arah basement dan masuk kedalam salah satu mobil yang sudah disewa oleh om Fahry. Om Fahry lantas melajukan mobilnya.

Setibanya di bandara aku langsung berlari kearah om Rivan yang sedang duduk disalah satu kursi tunggu. Aku lantas memeluk om Rivan dengan erat yang langsung dibalas olehnya.

"Om Rivan Angel kangen sama om Rivan"
"Baru juga beberapa hari Ngel"
"Tetep aja Angel kangen sama om Rivan"
"Gimana mas kemarin"
"Alhamdulillah lancar kok Ry ini gue balik buat ngurus surat keringanan sanksi sama lanjutin kapolri"
"Balik lagi kesana kapan mas kira²"
"Baru juga balik kesini udah ditanya kapan balik kesana"
"Ya om kan cuma nanya Ngel sensi banget sih kamu"
"Biarin"
"Udah udah ayo balik"
"Yaudah ayo"

Kami masuk kedalam mobil. Setelah selesai memasang seat belt om Fahry pun lantas menjalankan mobilnya. Saat tiba di penginapan Jatim om Fahry langsung melajukan mobilnya kembali ke penginapannya. Aku mengikuti om Rivan masuk kedalam kamarnya dan juga om Nizar.

Om Rivan menyuruhku untuk mencuci wajahku lalu bersiap untuk tidur sebelum ke GOR nanti siang. Aku merebahkan diriku di ranjang om Rivan lalu dia pun ikut merebahkan dirinya disamping ku. Dia menarik ku mendekat lalu memelukku.

Aku terbangun saat jam menunjukkan pukul dua siang. Aku lantas mengambil pakaian ganti di dalam tas ku lalu membawanya ke dalam kamar mandi. Aku mengambil handphone dan juga tas ku lalu berjalan keluar ke arah basement.

"Angel"
"Eh kak Ozhy kenapa kak"
"Mau ke GOR ya"
"Eung"
"Mas Rivan tau kalo kamu mau berangkat sekarang"
"Eum enggak sih kak"
"Yaudah kamu berangkat aja nanti biar kak Ozhy bilangin ke mas Rivan"
"Eh beneran kak.... Makasih banyak kak emang kak Ozhy yang terbaik. Kalo gitu Angel berangkat dulu ya bye kak assalamualaikum"
"Iya waalaikumsalam"

Aku memeluk kak Fahrezi terlebih dahulu lalu berlari ke arah basement. Aku masuk kedalam sebuah mobil yang sudah menunggu ku.

"Angel lama ya kak"
"Enggak kak Cep baru aja dateng"
"Oh yaudah kalo gitu. Nibras mana"
"Ngapain kamu nyariin Nibras"
"Ish dia bilang kan mau ikut juga"
"Kayaknya dia tadi keluar deh"
"Apa jangan-jangan dia ke GOR duluan ya kak"
"Mungkin"
"Yaudah ayo kak cepetan"
"Iya iyaa. Om Rivan tau kan kamu keluar sama kakak"
"Enggak"
"Kamu tuh kebiasaan ya nanti kalo om Rivan marah gimana"
"Angel buru² kak lagian tadi kak Ozhy bilang mau bantuin Angel bilang ke om Rivan kok jadi ya aman lah"
"Yaudah tapi nanti kalo om Rivan marah² kakak nggak ikut² ya Ngel"
"Iya iyaa tenang aja"

Aku dan kak Cep keluar dari mobil setelah sampai di GOR. Kami membeli tiket terlebih dahulu lalu menukarkannya sebelum masuk kedalam GOR. Kami duduk disalah satu kursi belakang wasit.

Setelah pertandingan antara Kalsel dan Sulsel selesai. Kak Rangga,Kak Darda dan juga kak Fahril menghampiri ku. Setelah mengobrol cukup lama mereka pun memutuskan untuk kembali.

"Angel"
"Eh om Rivan. Om ikut tanding"
"Hm kenapa tadi berangkat nggak izin ke om Rivan"
"Angel nggak sempet om Angel tadi buru buru takut kak Cep udah nunggu lama"
"Alesan terus kenapa tadi bisa sempet ngobrol dulu sama Fahrezi om liat ya tadi kamu ngobrol sama dia"
"Ya maaf om"
"Angel~"
"Dari mana aja kenapa baru kesini"
"Ya maaf tadi ada urusan"
"Halah alesan dahlah males aku ngambek"
"Mampus lo"
"Mas Cep bantuin dong"
"Ogak salah lo sendiri"
"Ngel maafin dong. Ngel"
"Yaudah Ngel om kesana ya mau pemanasan"
"Iya om"
"Angel maafin"
"Hm"
"Ngel~"
"Apasih"
"Maafin ya pliss tadi aku ada urusan bentar makanya telat"
"Iya iyaa udah sekarang kamu duduk aku mau fokus nonton"
"Beneran kamu maafin aku kan"
"Iyaa Nibras, udah sana kamu duduk"
"Oke"

ANGELISTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang