Di sini aku skip ya jadi di part ini proliga udah selesai dan aku skip jadi ke Kapolri Cup.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kepalaku terasa pusing sekali begitu pun tubuhku rasanya pun sangat lemas. Aku memaksa kepada om Rivan untuk ikut ke GOR agar bisa menemani mereka bertanding. Setelah perdebatan yang cukup panjang akhirnya om Rivan pun mengizinkanku untuk ikut dengannya.Saat Tim Jatim sudah mulai bertanding aku terus saja menyenderkan kepalaku di pundak om Doni. Saat Tim Jatim sudah selesai bertanding ku lihat ada om Fahry dan juga kak Ilham di salah satu kursi yang ada di tribun.
"Om Don itu kak Ilham sama om Fahry kan"
"Iya itu Ilham sama mas Fahry kenapa kamu mau kesana"
"Eum iya om boleh kan"
"Yaudah ayo om anterin"
"Kak Ilham, om Fahry"
"Loh Angel"
"Kangen"
"Kamu kok keliatannya lemes banget gitu kamu lagi sakit ya"
"Enggak kok om Angel cuma pusing aja dikit"
"Udah minum obat sama vitaminnya"
"Udah kok om tadi"
"Bagus kalo gitu"
"Om Don nanti Angel mau nemenin om Fahry sama kak Ilham ya terus habis itu nemenin om Sigit"
"Tapi kamu kan lagi nggak enak badan Ngel nanti kalo mas Rivan marah gimana"
"Enggak kok om tenang aja nanti Angel yang ngomong ke om Rivan. Eum om Fahry bawa obat sama vitaminnya Angel kan"
"Iya bawa kok"
"Nah nanti Angel balik ke hotel sama om Fahry kalo nggak gitu ya om Sigit"
"Yaudah terserah kamu aja"
"Angel...."
"Om Rivan"
"Om udah selesai ayo kita pulang"
"Angel nggak mau pulang om Angel mau nemenin om Fahry, kak Ilham,om Sigit, kak Hendra sama kak Boy"
"Tapi kan kamu lagi....."
"Angel nggak papa kok om pliss boleh ya om nanti Angel kalo pulang langsung minum obat sama vitamin lagi kok janji"
"Ya tapi kamu kan harus banyak-banyak istirahat Ngel"
"Tapi Angel mau nemenin mereka om"
"Selalu aja. Yaudah kamu boleh nemenin mereka tapi jangan lupa obat sama vitaminnya di minum terus kalo udah selesai langsung pulang istirahat"
"Serius om yeay makasih om Rivan. Om Rivan emang terbaik"
"Yaudah kalo gitu om Rivan sama yang lain balik duluan ya. Ham, Ry jagain Angel"
"Iya om/mas"Saat club om Fahry melakukan pemanasan aku hanya duduk di banse sambil menonton. Namun tiba-tiba ada telfon masuk di handphone ku. Saat tau siapa orang itu aku pun mengangkat telfon tersebut.
"Apa"
"Kamu di GOR kan"
"Eum kenapa"
"Angel~ jangan cuek gitu dong Aa henteu resep"
"Apasih Nibras inget ya disini aku yang lebih tua bukan kamu"
"Ish kamu kok gitu sih Ngel"
"Udeh deh jangan kayak gini kepala aku tuh lagi pusing jangan di tambahin deh "
"Eh kamu lagi sakit kenapa nggak istirahat aja sih kenapa malah ke GOR coba"
"Aku kan mau nemenin om-om sama kakak kakak aku aja kenapa emang nggak boleh"
"Nggak mau nemenin aku"
"Nggak kamu jauh kalo kamu lolos delapan besar aja baru aku temenin.... Kak Cep Indra maksudnya"
"Ish kamu mah gitu Ngel"
"Enggak² bercanda baperan amat. Yaudah ya pertandingannya udah mau mulai aku mau fokus nonton papay Nibras....."
"Hm bye love you"
"Apalah"
"Hahaha"
"Papay Nibras...."
"Byee"Aku pun memasukkan handphone ku ke dalam tas lalu memfokuskan diri ke lapangan. Saat pertandingan sudah mulai kak Ilham duduk di sampingku. Aku pun otomatis menyenderkan kepalaku di pundaknya. Dia mengelus kepalaku dengan lembut. Aku melihat kearahnya lewat ekor mataku lalu fokus kembali ke lapangan.
"Tadi siapa yang nelfon"
"Kak Ilham tau"
"Waktu pemanasan tadi liat kamu kayak lagi telfonan gitu emang telfon siapa mas Rivan atau Alfin"
"Ish enggak itu Angel telfonan sama Nibras"
"Ouh gitu kirain sama Alfin"
"Enggak ah masa iya aku gangguin pacar orang terus kan nggak enak"
"Lah bukannya Nibras juga udah punya pacar ya"
"I know that but I only consider Nibras as a friend, buddy or brother. Udah gitu aja"
"Beneran"
"Iya kakak sayang lagian nih ya udah ada yang pasti di depan mata yang jomblo kenapa aku harus liat yang didepan mata tapi udah ada pawang"
"Siapa"
"Tuh yang di tribun nunggu pertandingan ini selesai"
"Kaula maksud kamu"
"He'em"
"Ngomongnya sih maunya sama Kaula tapi nanti dapetnya Dio Sapto atau malah Rasya Fadhil lagi"
"Ish apalah kak Ilham ini. Kak inget ya Angel itu lagi sakit kepala jangan nambahin sakitnya Angel deh"
"Hahaha iya iyaa maaf ya adeknya kakak"
"Hm"
"Dih ngambek"
"Enggak ya mana ada Angel ngambek"
"Yaudah deh iya"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGELISTA
Fantasysangat disayang dan dimanjakan oleh keluarga merupakan suatu impian seorang anak satu-satunya apalagi dia perempuan