06

570 49 3
                                        

Ada yang kangen nara gak? Gak ada? Oh

Happy reading
.
.
.

Ketikan keyboard laptop menggema di kamar sepi. Maklum masih pagi. Seperti yang kita tau, si sosok calon ayah muda ini sibuk menelusuri sesuatu di internet. Kalian menyangka pasti dia sedang bekerja, kenyataan berbalik dengan prasangka. Asean sedang mencari denah kamar anak yang sesuai keinginan nya?.

Why?

Tujuan Asean mencari hal yang menurut kalian unfaedah, untuk si anak pungut nya yang belum sah di adopsi. Kemarin malam sesuai dugaan Asean dia tidak bisa tidur tenang karena Indonesia sudah seperti burung hantu yang aktif di malam hari. Tidur terganggu dan itu kabar buruk, bagaimana kalau pagi nya ia harus kerja full day namun kemarin malam ia begadang. Itu tidak baik untuk imun dan sikon tubuh.

Maka dari itu, dia akan membuat kamar ganda di sebelah kamar nya agar dirinya bisa tidur dengan nyaman.

"Apa full biru tua saja ya? Dengan hiasan planet?"

"Tapi, sepertinya anak itu lebih suka ke tema alam. Warna hijau? Terlalu mencolok"

"Argh sialan, sebenar nya selera anak itu apa?! Aku tidak paham!"

Muak, selama 1 jam Asean mencari cari kamar budget anak. Walau hasil nya sia sia ada satu solusi yang bisa memecah kan semua ini.

"Seato!"

"Dia tau selera anak"

Asean menyempatkan diri untuk menoleh kebelakang. Indonesia tidur dengan selimut yang menggulung tubuh layak nya sebuah susi.

Beranjak dari duduk, Asean membuka gorden serta pintu balkon agar udara pagi bisa masuk ke kamar. Sang fajar akan segera datang, sungguh pagi yang cerah.

Tangan kekar sibuk mengotak atik hand phone hingga panggilan terhubung pada suatu nomor.

"Hallo tuan? Apa ada hal penting yang ingin anda sampai kan?"

Asean menggaruk garuk tengkuk bingung. Masalah yang ingin dibahas penting gak penting sih. Tapi bukan itu yang membuat nya ragu, lebih dominan ke rasa malu.

"Uhm begini. Kau tau selera anak?"

Menyadari keterdiaman Seato membuat Asean menepuk jidat serta mengusap wajah gusar.

"Tunggu maksudku. Selera kamar anak- tidak, budget kamar anak, bukan tapi- cepat datang kesini" sudah lah Asean malah jadi salah tingkah sendiri.

"Baik, saya akan kesana sekarang"

Setelah panggilan berakhir Asean menghela napas gusar lalu duduk di kursi yang tersedia. Pandangan nya lurus kedepan melihat cahaya mentari yang sebentar lagi akan timbul. Dengan tatapan sayu tangan nya kembali terangkat melirik handphone. Hamdalah, hari ini jadwal kerja Asean tidak terlalu banyak.

"Aku harus mandi sebelum anak itu bangun"

Bukan nya permintaan tak memihak Asean, tapi anak itu telah bangun dan bersandar pada sisi pintu dengan mata melek masih ngantuk.

"Ayah"

Panggilan itu membuat Asean menghirup oksigen kuat kuat, lalu mengubah ekspresi nya menjadi tersenyum, semoga hari ini takdir sesuai apa yang ia ekspetasikan agar hidup nya semangat terus.

Segera Asean memangku anak tersebut dan mengangkat nya penuh gemas.

"Ahahaha ayah turun kan aku!" Senang sekaligus ngeri yang Indonesia rasakan ketika badan nya di angkat tinggi tinggi, sampai rasa ngantuk nya dibuat hilang oleh kejahilan Asean.

Father (AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang