Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
━━━━━━━☆☆━━━━━━━
Chapter 14 / The boy & The girl
━━━━━━━☆☆━━━━━━━
Dulu ada anak laki-laki yang sangat membenci malam. Ia tidak suka malam karena malam membuatnya luka. Sedangkan jauh di luar sana, ada anak perempuan yang sangat menyukai malam dan bintang. Langit malam selalu membuatnya terkesima kagum, sadar bahwa ia tidak bisa melihat itu setiap saat, anak itu pun akhirnya mengabadikannya di atas kanvas.
Sekarang, dua anak itu menatap langit malam yang sama. Masih mengenakan pakaian seragam yang sama mereka kini berada di bawah jembatan rel kereta api. Sang laki-laki membiarkan tubuhnya terbaring di atas rumput hijau sambil menatap langit sedangkan sang perempuan duduk di atas rumput sambil fokus menggoreskan kuas pada kanvasnya.
Kuroo membuang napas ringan seraya melirik gadis di sebelahnya. Gadis yang awalnya Kuroo kenal hanya sebatas nama, namun sekarang berbeda. Pertemuan pertama membuat mereka saling terikat satu sama lain hingga saat ini dan seiring berjalannya waktu membuat mereka bertambah dekat dan saling mengenal sifat satu sama lain.
Tanpa mereka sadari ternyata sudah hampir lima bulan mereka saling berteman. Hari hari yang di lewati bersama juga sudah tidak terhitung, bagi [ Name ], ia merasa bersyukur bisa mengenal Kuroo lebih dekat. Karena ia jadi tau bahwa Kuroo tidak seburuk apa yang ia pikirkan dulu.
Kuroo banyak membantunya. Seperti mengajak nya main keluar agar tidak kesepian, mengenalkan dirinya dengan teman-teman volleynya serta membantunya belajar dan mengerjakan tugas. Keunggulan akademik yang Kuroo punya membuat [ Name ] sangat terbantu, karena ia jadi lebih mudah memahami materi pelajaran berkat Kuroo yang mengajarinya.
Untuk sebagai teman, menurut [ Name ], Kuroo juga sangat perhatian. Sesekali Kuroo mengantarkannya pulang, Kuroo juga sering mengingatkan [ Name ] untuk tidak telat makan dan terkadang Kuroo mau menemani [ Name ] membeli cat lukis yang sering kali habis.
Begitu juga dengan [ Name ]. Terkadang [ Name ] menonton Kuroo latihan volley dimana itu adalah hal yang dulu sama sekali tidak pernah ia lakukan di sekolah, jangankan menonton Volley, menginjak gymnasium saja [ Name ] sama sekali tidak pernah dan [ Name ] juga sering memberikan Kuroo bekal sarapan jikalau ia membuat porsi sarapan lebih.
Perhatian-perhatian itulah yang semakin menimbulkan gejolak rasa antara mereka berdua semakin aneh. Setiap hari nya selalu ada rasa ingin bertemu dan berinteraksi.
